Jokowi Disarankan Pilih Menteri ESDM Yang Berani Berantas Para Mafia Migas

Rabu, 17 September 2014, 10:00 WIB
Jokowi Disarankan Pilih Menteri ESDM Yang Berani Berantas Para Mafia Migas
ilustrasi
rmol news logo Presiden terpilih Jokowi sudah menegaskan bakal memilih profesional non partai untuk menempati posisi Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di kabinetnya.

Pengamat energi dan tambang Juan Forti Silalahi mengatakan, hingga saat ini ada 15 nama yang beredar dalam bursa Menteri ESDM, yaitu Kurtubi, Karen Agustiawan, Arie Soemarno, Poltak Sitanggang, Raden Priyono, Tumiran, Kuntoro Mangkusubroto, Deendarlianto, Darwin Silalahi, Rovicky, Luluk Sumiarso, Darmawan Prasodjo, Erry Riyana Hardjapamekas, Arif Budimanta dan Evita Legowo.

“Kurtubi, Arif Budimanta dan Darmawan Prasodjo hari ini sudah gugur dengan pernyataan Jokowi bahwa Menteri ESDM akan diisi dari profesional non partai,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Menurut Juan, jika dilihat dari kriteria usia yang ditekankan oleh Jokowi berkali-kali bahwa ingin Menteri ESDM-nya berusia muda, yaitu 55 tahun ke bawah. Dia menilai Arie Soemarno (65 tahun), Raden Priyono (58 tahun), Kuntoro Mangkusubroto (67 tahun), Luluk Sumiarso (63 tahun), Erry Riyana Hardjapamekas (64 tahun), Evita Legowo (63 tahun) gagal memenuhi kriteria usia tersebut.

Dengan demikian, calon Menteri ESDM yang tersisa tinggal Karen Agustiawan, Poltak Sitanggang, Tumiran, Deendarlianto, Darwin Silalahi dan Rovicky,” tegas Juan yang juga Ketua Solidaritas Para Pekerja Tambang Nasional (Spartan) ini.

Juan menjelaskan, pada 4 September 2014, Jokowi menyampaikan syarat khusus untuk menjadi Menteri ESDM memiliki latar belakang pengusaha atau pernah memimpin perusahaan dengan ribuan karyawan. Nah, dari syarat khusus itu nama Rovicky, Tumiran dan Deendarlianto tidak masuk.

Rovicky adalah Ketua Ikatan Geolog Indonesia yang tidak memiliki pengalaman sebagai pengusaha atau CEO perusahaan. Deendarlianto dan Tumiran juga tidak pernah memimpin perusahaan karena lebih dikenal sebagai pengamat dan akademisi.

Dengan demikian, kandidat yang tersisa tinggal tiga orang lagi. Namun, Karen Agustiawan sepertinya akan gugur dalam dua kriteria berikutnya, yaitu rekam jejak dan wajah baru sehingga tersisa dua nama, yaitu Poltak Sitanggang dan Darwin Silalahi.

Keunggulan Poltak Sitanggang, kata Juan, bersedia memberantas mafia migas.

Sementara itu, Direktur Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia Transparansi Anggaran (FITRA) Uchok Sky Khadafi meminta agar Jokowi tidak memilih calon menteri ESDM yang didu–ga terkait kasus hukum. Uchok mengaku heran salah satu calon yang diduga terkait dengan sejumlah kasus seperti bekas Kepala BP Migas Raden Priyono.

 Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) padahal telah menyebut yang bersangkutan diduga terlibat dalam pengadaan impor kapal tanker Joko Tole dan perpindahan gedung BP Migas ke Wisma Mulia. "Itu jelas akan memberatkan pemerintahan Jokowi sendiri," kata Uchok.

Dalam berbagai kesempatan, Priyono membantah ada pat gulipat dalam pengadaan impor kapal tanker. Dikatakan juga, proses perpindahan gedung ke Wisma Mulia salah satunya untuk meningkatkan kinerja institusi. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA