Calon Menteri ESDM Mesti Clear Dari Kasus Korupsi & Intervensi Asing

Ketahanan Energi Dan Pangan Jadi Prioritas Pemerintahan Jokowi

Jumat, 29 Agustus 2014, 09:54 WIB
Calon Menteri ESDM Mesti Clear Dari Kasus Korupsi & Intervensi Asing
ilustrasi
rmol news logo Berbagai kalangan berharap Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) agar bebas dari berbagai kasus hukum dan memiliki rekam jejak yang baik, jelas dan bersih dari berbagai intervensi asing.

Pengamat energi dari Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI ) Boyamin Saiman menegaskan kriteria bebas dari kasus hukum dan rekam jejak yang baik, maka tidak akan menjadi beban dan tidak mudah dimainkan pengusaha nakal atau antek perusahaan asing.

Dia menyebut salah satu bekas pejabat yang diduga terlibat beberapa kasus lama seperti pengadaan kapal tanker Joko Tole. Dalam kasus ini harga sewa  mengalami peningkatan beberapa kali.

Semula, masa umur sewa lima tahun dinaikkan menjadi 14 tahun, harga kapal disewa senilai 400 juta dolar AS, lalu meningkat menjadi 870 juta dolar AS.

Terakhir harganya malah menjadi 1,2 miliar dolar AS. Ini berarti ada mark up hingga 700 juta dolar AS setara dengan Rp 7 triliun.

Dia khawatir, calon menteri yang diduga terlibat kasus tersebut tidak akan mampu membersihkan berbagai praktik nakal di sektor migas bahkan justru akan tersandera. Ia mencontohkan, misalkan tender mengisi kilang, disebutkan diisi 10.000 ton padahal yang diisi kurang dari itu.

"Jika ada menteri ESDM yang diduga terlibat kasus saya akan gugat ke KPK, Kejaksaan, karena kasus minyak tetap saja tidak jelas sampai sekarang. Jokowi juga harus mewaspadai para calon yang melakukan manuver lobi politik sana-sini karena tidak akan setia," tegasnya.

Untuk itu, Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) diminta untuk selektif dan berhati-hati dalam memilih menteri ESDM. Pasalnya, kementerian ini sangat berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Bahkan, Jokowi wajib memilih menteri yang tidak ada kaitannya dengan masa lalu.

Pengamat ekonomi Universitas Padjajaran Kodrat Wibowo mendesak Jokowi agar juga tidak memilih calon menteri yang bisa menjadi antek-antek perusahaan minyak asing. “Menteri ESDM memang banyak berhubungan dengan investor asing, namun dia juga harus punya komitmen untuk memajukan kepentingan nasional. Kepentingan rakyat di atas segala-galanya,” cetusnya.

Kodrat setuju bahwa Menteri ESDM baru harus orang yang lebih segar tidak diisi dari orang-orang lama yang diduga bermasalah.

Sebelumnya, Jokowi mengaku, ada dua sektor ekonomi yang menjadi fokus pemerintahannya selama lima tahun ke depan. "Ekonomi kita kan menggerakkan hal-hal yang berkaitan dengan pertanian dan energi. Itu yang akan menjadi fokus kita," ujar bekas Walikota Solo ini.

Berangkat dari situ, dirinya ingin memilih calon menteri ESDM dan calon menteri pertanian yang benar-benar ahli di bidangnya, mengerti persoalan dan bisa memajukan sektor energi serta pangan. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA