Pindad Mau Ikut Tender Di Brunei Darussalam

Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun

Kamis, 08 Mei 2014, 09:41 WIB
Pindad Mau Ikut Tender Di Brunei Darussalam
ilustrasi, industri alutsista
rmol news logo PT Pindad (Persero) menargetkan pendapatan Rp 2 triliun tahun ini, sekaligus mengembangkan pasar di kawasan Asia Pasifik. Saat ini, beberapa negara ASEAN sudah menyatakan komitmen untuk menggunakan produk Pindad.
 
“Peluang pemasaran produk Pindad terus meningkat dan tahun ini kami menargetkan pendapatan  Rp 2 triliun,” kata Pjs Direktur Utama Pindad Tri Harjono di Bandung, kemarin.

Menurut Harjono, sebagian besar produk industri alutsista strategis nasional itu diserap oleh pasar dalam negeri yakni pesanan Kementerian Pertahanan dan Keamanan. Sedangkan prospek pendapatan tahun ini cukup optimis, selain menyelesaikan kontrak lama juga telah ada kontrak baru. “Target triwulan pertama dalam posisi aman,” ucapnya.

Produk unggulan Pindad antara lain Panser Anoa 6x6, kendaraan taktis 4x4, Komodo 4x4, senapan serbu SS1 dan SS2, senjata ringan, sniper, amunisi serta sejumlah produk komponen mesin.

 â€œDalam beberapa pameran di luar negeri produk Pindad sudah mulai dikenal dan diminati. Selain memenuhi pesanan dalam negeri, Pindad juga fokus di pasar ASEAN,” beber Harjono.

Menurut dia, beberapa negara ASEAN sudah menyatakan komitmen untuk menggunakan produk Pindad, khususnya untuk Panser 6x6 Anoa dan senapan serbu SS2. Selain itu, pihaknya juga mengembangkan kendaraan taktis Komodo 4x4 tipe intai yang juga menjadi salah satu produk unggulannya.

“Salah satunya Brunei Darussalam, berminat pada beberapa produk kami dan rencananya tahun ini kami ikut tender di sana,” tuturnya.

Dia mengatakan, militer Brunei Darussalam tertarik untuk menggunakan senapan serbu 2 (SS2) milik Pindad. Selain itu, Brunei juga menaruh minat atas kendaraan taktis (rantis) panser jenis Anoa.

“Harapannya SS2, karena tentaranya itu yang lebih dulu ingin mendapatkan SS2,,” katanya.

Namun, dia mengaku belum mengetahui jumlah senjata yang bakal dipesan Brunei.

“Belum ada gambaran. Tapi harapan kami minimal dengan pemasaran keluar negeri kita akan belajar banyak,” tuturnya. 

Selain Brunei, lanjut dia, beberapa negara di Asia Tenggara dan  benua Asia lainnya juga ikut memesan senjata dan alutsista buatan Pindad. Di Malaysia, walaupun belum deal kontrak, pihaknya sudah masuk nomor satu pilihan setelah mengalahkan lima kandidat.

“Ada beberapa negara yang sudah kerja sama dengan kita seperti senjata, amunisi untuk perdamaian. Prinsipnya kita kerja sama dengan Asia Tenggara dan Asia,” jelas Harjono. ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA