"Hubungan yang harmonis antara muslim dan Hindu Bali pasca terjadi bom Bali telah melahirkan tekad bersama untuk membangun Pulau Dewata secara keekonomian. Banyak bukti yang bisa diungkapkan mengenai sinergitas keduanya," ungkap Pengusaha Muda yang juga Tokoh Muda Muslim Banyuwangi-Bali Romi Basarah kepada wartawan di Jakarta (Selasa, 7/1).
Contoh kongkrit yang bisa diangkat dari hasil kerjasama kedua pihak itu adalah terbangunnya kekuatan ekonomi di tingkat UMKM. Di hampir setiap Kabupaten di Bali memiliki potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mayoritas pelakunya adalah muslim. Namun telah terjadi peleburan yang harmonis antara Muslim, Hindu, Kristen, Katolik serta Konfuchu.
"Kini, mereka sama-sama tengah memperjuangkan lahirnya kebijakan pemerintah dan perbankan yang mendukung sektor UMKM. Karena, walau bagaimanapun, sektor UMKM merupakan kekuatan ekonomi bangsa yang patut mendapat dukungan, baik dari pemerintah maupun dunia perbankan. Sehingga kualitas produksinya bisa memiliki daya saing di tingkat internasional," ungkap Romi.
Misalnya yang terjadi di Desa Abuan, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Di sana, lanjut Romi, masyarakatnya mampu memproduksi rambut palsu (wig) yang telah memenuhi kebutuhan artis Hollywood. Terbukti, wig Bangli tersebut mampu menembus pasar Amerika Serikat, Jerman, Italia, dan Jepang.
Romi juga berharap agar dunia perbankan mau memberikan dukungan permodalan kepada sektor UMKM di Bali yang penuh dengan industri kreatif, karena diakui atau tidak, sektor UMKM merupakan barometer perekonomian rakyat. UMKM terbukti kebal terhadap gejolak krisis ekonomi.
[dem]
BERITA TERKAIT: