Ketiga wanita dimaksud adalah Henny Wijaya (40), Grace Natalia (41), dan Wulan Widoreri (29). Polisi juga menangkap seorang bandarnya bernama Hengki Raharja (35).
Kapolsek Metro Palmerah, Kompol Slamet mengatakan, keempat tersangka ditangkap secara beruntun di hari yang sama di tempat terpisah pada Selasa (29/10) lalu. Pertama, polisi meringkus Henny Wijaya alias Atok sekitar pukul 15.30 WIB. Henny dicokok polisi di sebuah restoran di Jalan KH Hasyim Ashari, Jakarta Pusat. Henny kedapatan membawa 37 butir pil ekstasi.
Dari situ, polisi menuju rumah Henny di Jalan Petojo Utara, Jakarta Pusat. Dari hasil penggeledahan di rumah tersebut, polisi menemukan 200 butir pil ekstasi yang disembunyikan Henny di atas plafon rumahnya. Kepada polisi, Henny mengaku ratusan pil 'gedek' tersebut adalah milik seorang bernama Hengky, warga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Beberapa jam setelah penangkapan Henny, polisi menuju minimarket Seven Eleven di Jalan Mangga Besar, Jakarta Pusat atau tepatnya di dekat RS Husada, lokasi dimana Henny dan Hengky sering bertransaksi.
"Malam itu, sekitar pukul 21.00 WIB, Hengky kami tangkap berikut barang bukti satu paket shabu yang disimpan di dalam tas warna coklat miliknya," kata Kompol Slamet.
Waktu itu, Hengki mengaku sepaket shabu itu pesanannya Grace. Tanpa menunggu waktu lama, malam itu juga polisi menangkap Grace di Hotel Orchard, Jalan Pangeran Jayakarta, Taman Sari, Jakarta Barat. Grace ditangkap polisi saat sedang berduaan dengan Wulan Widoreri. Dari tangan kedua wanita itu disita dua butir pil ekstasi dan alat untuk menghisap sabu. Selain itu, polisi juga mengamankan sepucuk senjata air soft gun jenis FN yang disembunyikan Grace di balik dashboard mobilnya
.[wid]
BACA JUGA: