Begitu kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa saat menyampaikan orasi ilmiah mengenai upaya bangsa menyikapi tantangan pembangunan ekonomi global dalam acara Dies Natalis Universitas Sriwijaya ke-53, di Palembang, Sumatera Selatan, Senin (4/11).
Tantangan pertama, katanya, masyarakat Indonesia harus makin akrab dengan forum WTO dan APEC di ranah global. Sedang di wilayah regional, mengenal forum ASEAN-China Free Trade Area atau ACFTA yang sudah berlangsung sejak tahun 2010 lalu dan ASEAN Economi Community yang segera disongsong pada 2015.
Tantangan yang kedua adalah makin besarnya intervensi dan penetrasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) di semua ranah pembangunan ekonomi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah menjadi faktor pokok (
main determinant) yang menentukan produktivitas, kualitas daya saing serta intensitas kompetisi pembangunan ekonomi.
"Besarnya intervensi dan penetrasi kemajuan Iptek telah menghadirkan tantangan baru bagi Indonesia, tantangan yang dikenal dengan
knowledge based economy," tambah Ketua Umum PAN ini.
Masih lanjut Hatta, persoalannya adalah saat ini aktivitas pembangunan makin didominasi inovasi dan penguasaan Iptek. Bahkan, kerjasama ekonomi internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral makin berbasis pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Persaingan ini hanya dapat dimenangkan oleh bangsa yang paling inovatif dan paling menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi," tegas mantan Sekretaris Negara ini.
[ald]
BERITA TERKAIT: