Lonjakan target pendapatan pada semester dua tahun ini akan bertumpu pada proyek-proyek pemerintah.
Investor Relations Waskita Karya Munib Lusianto mengatakan, perseroan akan lebih memacu kinerjanya untuk dapat mengatrol pendapatan yang hanya sebesar Rp 3 triliun di semester I-2013.
“Sampai akhir tahun Rp 11,2 triliun, semester satu sekitar Rp 3 triliun, sedangkan sisanya akan digenjot di semester dua,†katanya.
Menurut dia, adanya investasi terhadap alat-alat baru dinilai dapat memacu produktivitas perseroan ke level yang optimal. Ditambah lagi dengan adanya pabrik beton yang sudah dapat beroperasi pada tahun ini yang berlokasi di Cibitung dan Pasuruan.
Kapasitas produksi terpasang kedua pabrik tersebut masing-masing sebesar 150 ribu ton per tahun. Di samping itu, perseroaan juga sedang mempersiapkan operasional dua pabrik beton baru yang berlokasi di Sadang, Jawa Barat, dan Palembang.
Menurut dia, perseroan menginvestasikan sekitar Rp 150 miliar untuk pembangunan kedua pabrik tersebut. Munib mengatakan, kapasitas masing-masing pabriknya sekitar 150 ribu ton per tahun, dan diharapkan dapat mulai beroperasi pada akhir tahun ini atau paling lambat awal tahun depan. “Kapasitas produksi beton tahun ini sekitar 550 ribu ton per tahun,†tambahnya.
Sementara itu, terkait dengan pembentukan perusahaan patungan dengan PT Shalawat Power pada bulan Juli lalu, Munib menjelaskan, perseroan mendapatkan porsi saham mayoritas, sebesar 85 persen di Waskita Sangir Energi, sedangkan 15 persen sisanya dipegang Shalawat Power.
Perseroan melalui perusahaan patungan tersebut berniat membangun proyek pembangkit listrik mini hidro di wilayah Sumatera Barat. Rencananya, pembangkit listrik ini akan memiliki kapasitas sebesar 2 x 4 Mega Watt dengan nilai investasi mencapai Rp 150 miliar.
Menurut dia, pihaknya menargetkan pada bulan Oktober mendatang, pembangunan proyek pembangkit ini sudah dapat dimulai dan diharapkan pada akhir 2014 sudah mulai beroperasi.
Sepanjang tahun ini, Waskita menargetkan dapat meraih kontrak baru mencapai Rp 17 triliun. Hingga semester satu tahun ini perseroan telah berhasil meraih kontrak baru senilai Rp 6 triliun, sementara Rp 11 triliun sisanya akan digenjot di semester dua tahun ini. [Harian Rakyat Merdeka]