Padahal, tidak semua peÂngobatan alternatif bisa cocok untuk setiap orang. Inilah yang sangat disayangkan. Mereka biasanya pergi ke pengobatan alternatif lebih dulu.
“Kalau sudah begini, ya terÂlambat. Jika pasien datang setelah tidak berhasil di pengobatan alÂternatif, baru berobat ke dokter. Kebanyakan sudah jadi parah, stadium lanjut,†kata dokter ahli onkologi RSCM/FKUI dr Sonar Soni Panigoro, SpB(K)Onk di Jakarta, Kamis (29/3).
Kini, pengobatan alternatif seÂring menjadi pilihan pertama para penderita kanker, terutama yang sudah stadium lanjut atau taÂkut dioperasi. Ragamnya saÂngat baÂnyak, dari minum ramuÂan, piÂjat, tusuk jarum, doa, teÂnaga daÂlam, sampai bersifat supÂranatural.
Kalangan kedokteran pun maÂÂsih bersikap sinis dan mengÂangÂgap pengobatan alternatif tiÂdak bisa diperÂtangÂgungÂjaÂwabÂÂkan kaÂrena tidak didukung riset medis yang memadai. Namun, tak bisa dipungkiri baÂnyak fakta di laÂpangan yang meÂnunjukkan keÂberhasilan dari pengobatan alÂternatif.
Mereka mengaku lebih perÂcaya pada ‘orang pintar’ diÂbanding kita dokter yang berarti orang bodoh. “Kalau begitu, percuma dong kami menempuh pendidikan di kedokÂteran,†tutur dr Sonar.
“Jangan terbalik. Penderita peÂnyakit kanker seharusnya pergi ke dokter dulu, baru kalau mau alÂterÂÂnatif ya sah-sah saja,†lanjutnya.
Ada puluhan, bahkan ratusan teknik pengobatan alternatif. Tiap negara, tiap daerah, bahkan tiap komunitas punya teknik sendiri. Secara umum, pengobatan aÂlÂterÂnatif dapat dibagi menjadi bebeÂrapa golongan besar, ramuan traÂdisional.
Pengobatan alternatif umumÂnya bersifat meningkatkan daya tahan tubuh untuk mencegah dan melawan sel kanker. Tapi, ada juÂga yang bisa membunuh sel kanÂker secara langsung atau menÂcegah penyebaran kanker.
Di Indonesia, untuk pengobatÂan alternatif dikenal dalam benÂtuk berbagai macam bahan mauÂpun metoÂde. Adapun aneka maÂcam bahan tradisional untuk peÂngoÂbatan kanker, mahkota dewa, mengkudu, buah merah, kunir putih, sambungnyawa, tapak dara, bawang putih, benalu teh, dan sebagainya.
“Namun perlu diingat, tidak seÂmua bahan itu cocok untuk seÂmua jenis kanker,†warning dr Sonar.
Yang lebih tak masuk akal lagi, katanya, di berbagai daerah terÂdapat berbagai teknik peÂngoÂbatan supranatural yang tampak tidak masuk akal, tetapi toh banyak yang mencoba. Misalnya, menÂdiagnosa penyakit lewat seekor ayam, memindahkan penyakit kepada binatang, telur, kayu, buah dan banyak lagi lainnya.
“Misalnya, obat alternatif unÂtuk obat kanker seperti bunga serÂdaÂdu yang sering ditemui di pingÂgir jalan, pengoÂbatan tersebut justru salah dan jaÂuh dari kata aman. Apalagi, keÂbanyakan peÂngoÂÂbatan alternatif belum teruji seÂcara klinis,†jelasnya. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: