“Draf awal (pemangkasan angÂgaran) Rp 2,5 triliun dan itu angÂgaran secara keseluruhan pengheÂmatan di Kementerian Agama. Perjalanan dinas masuk di daÂlamnya,†jelas Menteri Agama (MeÂnag) Suryadharma Ali alias SDA di Jakarta, kemarin.
Soal perjalanan dinas, SDA mengatakan, saat ini untuk perÂjalanan dinas setingkat menÂteri dan eselon I biasa mengÂgunakan pesawat kelas bisnis. Ini semua diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan.
Namun, SDA siap untuk meÂnuÂÂrunÂkan fasilitas perjalanan dinasÂnya demi mengÂhemat angÂgaÂran. “Kita ikut aturan saja dan saya bersedia, seanÂdainya disuruh pakai kapal laut juga boleh,†imbuhnya.
Selain itu, soal perjalanan dinas fiktif pegawai negeri sipil (PNS), Ketua Umum PPP itu mengataÂkan, tak segan-segan memberiÂkan ganjaÂran kepada PNS yang melakukan tindakan melanggar itu di kementeriannya.
“Pengawasannya ada di BPK dan Irjen,†tukas SDA.
Sebelumnya, Menteri KeÂuaÂngan Agus Martowardojo meÂminta Kementerian dan LembaÂga (K/L) memotong anggaran yang diberikan di 2012 hingga menÂcapai 5 persen untuk meÂnuÂtup keÂkuÂrangan anggaran akibat subsidi BBM.
Menurut anggota DPR Rofi’ MuÂÂnawar, rencana pemerintah meÂmotong anggaran di keÂmenterian strategis pendukung sektor paÂngan, misalnya KemenÂterian PerÂtanian akan berdampak pada sulitnya mencapai target surplus beras 10 juta ton pada 2014. SeÂbab, paksaan pengÂheÂmatan Rp 632 miliar yang anggarannya diÂambil dari penÂcapaian swasemÂbada pangan. KeÂmudian dilakuÂkan pemangÂkasan anggaran padi hibrida sebesar Rp 363 miliar menjadi Rp 84 miliar.
“Seharusnya pemerintah konÂsisten memperhatikan kepenÂtiÂngan rakyat. Satu waktu meneÂgaskan ketersediaan pangan penÂting bagi negara, namun di waktu yang lain justru tidak berpihak dalam implementasi kebijakanÂnya,†kritikpolitisi PKS ini.
Dia menegaskan, pemerintah seharusnya mendorong efektiÂvitas kinerja dan pengheÂmatan dilakuÂkan pada kegiatan belanja pegawai yang cukup banyak meÂnguras keuangan negara.
Dalam APBN 2012, belanja pegawai sebesar Rp 215,73 triÂliun masih mendominasi atau sebanyak 22,36 persen dari beÂlanja pemerintah pusat yang beÂsarnya Rp 965 triliun diikuti beÂlanja subsidi energi Rp 168,56 triliun. [Harian Rakyat Merdeka]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: