Berita

Foodbank Indonesia meluncurkan kampanye "Aksi 1.000 Bunda untuk Indonesia" untuk mengatasi masalah kelaparan pada balita/Repro

Nusantara

Bawa Semangat Nasionalisme, Foodbank Indonesia Targetkan 5.000 Balita Bebas Kelaparan

RABU, 19 AGUSTUS 2020 | 14:43 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Pandemik virus corona atau Covid-19 menyebabkan sebagian masyarakat di Indonesia menghadapi masalah ekonomi. Hal tersebut berpotensi menyebabkan gangguan akses pangan pada keluarga di Indonesia.

Padahal, pangan adalah kebutuhan dasar manusia yang paling utama dan pemenuhannya merupakan bagian dari hak asasi manusia.

Pada kenyataannya, sebelum adanya pandemik, merujuk pada Indeks Kelaparan Global 2019, Indonesia sendiri masih menghadapi masalah kelaparan yang serius.


Untuk diketahui, kondisi kelaparan terbagi menjadi dua kategori, yaitu kelaparan karena kemiskinan dan kelaparan yang tersembunyi (​hidden hunger​). Menurut data terbaru dari Foodbank of Indonesia (FOI) 2020 ini, kelaparan karena kemiskinan menyebabkan sekitar 27 ribu anak ke sekolah dengan perut kosong, sedangkan kelaparan tersembunyi (h​idden hunger​) yaitu fenomena kekurangan vitamin dan mineral yang dapat berujung pada stunting.

Untuk mengatasi masalah tersebut, FOI membuat kampanye untuk memerdekakan balita dari kelaparan dalam gerakan yang disebut dengan "Aksi 1.000 Bunda untuk Indonesia".

Kampanye ini dibuat untuk mengajak para ibu Indonesia, kader, pakar dan akademisi untuk bergerak membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita di Indonesia. Gerakan ini diluncurkan dengan semangat nasionalisme di tengah nuansa Hari Perayaan Kemerdekaan Indonesia Ke-75 awal pekan ini.

Founder FOI, Hendro Utomo dalam keterangannya kepada redaksi (Rabu, 19/8), menjelaskan bahwa deklarasi gerakan tersebut dilakukan secara virtual dan diikuti oleh relawan Foodbank of Indonesia (FOI) serta sekitar 500 balita di 45 titik wilayah kerja FOI.

Peluncuran dan deklarasi tersebut juga dihadiri oleh Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Lenny N Rosalin dan Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir Eni Hermayani, M.Sc.

Deklarasi aksi ini dilakukan secara simbolis di Pandeglang, Jakarta, dan Banyuwangi dengan tekad untuk membuka akses pangan dan memerangi kelaparan pada balita.

Hendro menjelaskan, kampanye ini menyasar 50 ribu anak di Indonesia dan akan berlangsung dari 15 Agustus hingga 22 Desember 2020.

"​Dari hasil observasi lapangan, situasi pandemik ini semakin mempersulit balita memperoleh akses pangan yang layak. Banyak balita kita yang mengalami kelaparan, gizi kurang, bahkan stunting," jelasnya.

"Kita harus bergerak bersama untuk memerdekakan balita Indonesia dari rasa lapar, sehingga dapat melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh dan berkembang dengan baik, karena balita adalah generasi penerus bangsa," ​ungkap Hendro.

Pada kesempatan yang sama, Deputi Menteri PPPA Bidang Tumbuh Kembang Anak KPPPA, Lenny N. Rosalin mengungkapkan dukungannya atas kampanye tersebut.

"​Saya mendukung upaya Foodbank of Indonesia untuk membantu masyarakat dalam mencari solusi melalui redistribusi makanan berlebih sebagai upaya untuk membuka akses pangan bagi kelompok rentan, termasuk balita," jelasnya.

"Kerjasama antar lembaga sangat penting untuk memastikan konvergensi seluruh program/kegiatan terkait pencegahan stunting, utamanya untuk meningkatkan cakupan dan kualitas intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan anak berusia 0-23 bulan atau 1.000 hari pertama kehidupan," ​jelas Lenny.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya