Berita

Foto/Net

Jaya Suprana

Les Miserables

SELASA, 04 JULI 2017 | 07:15 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

PADA tanggal 30 Juni 2017 mbah Google memajang wajah Victor Hugo sebagai ilustrasi situs jejaring Google disertai komentar: "Ulang Tahun Victor Hugo".

Komentar mbah Google rawan mempengaruhi tafsir publik bahwa 30 Juni 2017 adalah hari kelahiran Victor Hugo. Sebenarnya Victor Hugo dilahirkan pada tanggal 26 Februari maka mbah Google menyebutnya sebagai bukan "Hari Lahir" namun "Ulang Tahun" yang ke 215 karena Victor Hugo dilahirkan pada tahun 1802.

Sastrawan


Victor Hugo  merupakan sastrawan aliran romantisme abad ke-19 dan dianggap sebagai salah satu pujangga terbesar Perancis. Victor Hugo adalah tokoh pendukung aliran republikanisme dan pemrakarsa Uni Eropa.

Victor Hugo merupakan tokoh sastrawan Perancis abad XIX yang paling saya kagumi. Saya meletakkan karya-karya Hugo di atas Baudelaire, Maupassant, Rimbaud, Flaubert, Zola, Malarme, dan Dumas.

Di luar para sastrawan Perancis, hanya Leo Tolstoi dan George Orwell yang saya sejajarkan dengan Victor Hugo.

Mahakarya Victor Hugo paling berkesan di lubuk sanubari saya adalah Les Miserables yang masih aktual sampai masa kini terutama di Indonesia yang sedang dilanda kemelut kebencian yang dilampiaskan melalui jalur kriminalisasi. Barang siapa ingin menghayati derita para korban kriminalisasi maka silakan baca Les Miserables.

Kriminalisasi

Dimulai pada tahun 1815 dan memuncak pada Pemberontakan Juni 1832, mahanovel ini berkisah tentang kehidupan dan interaksi dari beberapa karakter, yang berfokus pada kemelut perjuangan hidup seorang korban kriminilisasi bernama Jean Valjean dengan latar belakang kemelut Revolusi Perancis, arsitektur perkotaan Paris, politik, filsafat moral, etika, budi pekerti, antimonarkisme, keadilan, agama, cinta romantis dan cinta keluarga.

Les Misérables berkisah tentang Jean Valjean yang dihukum 19 tahun di atas kapal kerja paksa hanya akibat mencuri roti akibat kelaparan.  Setelah bebas, Jean dirundung rasa dendam atas ketidakadilan masa lalunya. Beruntung bertemu seorang uskup, Monseigneur Bienvenue, yang menyadarkannya akan makna kebaikan dan kejujuran. Di sebuah kota kecil, Jean mengubah namanya menjadi Monsieur Madeleine dan berhasil menjadi orang terkaya dan terpandang di kota itu, sehingga terpilih menjadi walikota.

Dilema Etikal

Dengan status barunya, Monsieur Madeleine banyak melakukan kebaikan kepada warga kota. Ia mendirikan bengkel-bengkel kerja, sekolah-sekolah, rumah sakit, dan fasilitas kota lainnya.

Suatu ketika, seseorang bernama Champmathieu dikriminalisasikan pengadilan setempat sebagai Jean Valjean. Monsieur Medeleine dilanda dilema etikal sangat berat. Apakah ia mengaku diri adalah Jean Valyean yang sebenarnya kepada pengadilan demi menyelamatkan Champmathieu ataukah ia tetap bersembunyi di balik nama besar Monsieur Madeleine?

Dan seterusnya dan selanjutnya yang lebih baik tidak saya ungkap di naskah ini agar anda sendiri berkenan membaca kisah yang tersurat di dalam buku Les Miserables yang telah dialihbahasakan ke dalam berbagai bahasa termasuk Indonesia.

Tentu paling mendekati sukma ekstetikal yang asli apabila Anda membaca buku Les Miserables dalam bahasa yang digunakan Victor Hugo yaitu Perancis. [***]

Penulis adalah pembelajar kebudayaan

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

UPDATE

12 Orang Tewas dalam Serangan Teroris di Pantai Bondi Australia

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:39

Gereja Terdampak Bencana Harus Segera Diperbaiki Jelang Natal

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:16

Ida Fauziyah Ajak Relawan Bangkit Berdaya Amalkan Empat Pilar Kebangsaan

Minggu, 14 Desember 2025 | 19:07

Menkop Ferry: Koperasi Membuat Potensi Ekonomi Kalteng Lebih Adil dan Inklusif

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:24

Salurkan 5 Ribu Sembako, Ketua MPR: Intinya Fokus Membantu Masyarakat

Minggu, 14 Desember 2025 | 18:07

Uang Rp5,25 Miliar Dipakai Bupati Lamteng Ardito untuk Lunasi Utang Kampanye Baru Temuan Awal

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:34

Thailand Berlakukan Jam Malam Imbas Konflik Perbatasan Kamboja

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:10

Teknokrat dalam Jerat Patronase

Minggu, 14 Desember 2025 | 17:09

BNI Dukung Sean Gelael Awali Musim Balap 2026 di Asian Le Mans Series

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:12

Prabowo Berharap Listrik di Lokasi Bencana Sumatera Pulih dalam Seminggu

Minggu, 14 Desember 2025 | 16:10

Selengkapnya