Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

34 KPS Berbagi Pengalaman Di HAD Ke-26

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 08 April 2018, 04:17 WIB
34 KPS Berbagi Pengalaman Di HAD Ke-26
Foto: Net
rmol news logo Peringatan Hari Air Sedunia (HAD) ke-26 menjadi ajang bertukar pikiran para komunitas peduli sungai (KPS).

Setidaknya sebanyak 34 Komunitas Peduli Sungai (KPS) dari berbagai daerah berkumpul dan berbagi pengalaman dalam meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian sungai di Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.

Dalam acara focus group discussion (FGD) itu mereka juga menyampaikan pengalamannya mengelola Tempat Pengolahan Sampah dengan cara reduce, reuse dan recycle atau TPS-3R.

Tukar pikiran KPS ini sejalan dengan tema HAD tahun 2018 mengusung tema “Nature for Water” yang kemudian diadaptasi menjadi “Lestarikan Alam Untuk Air” untuk Indonesia.

“Peringatan HAD tidak hanya seremoni semata. Kepedulian kita semua untuk melestarikan alam sebagai solusi mengatasi berbagai permasalahan terkait air yang tengah kita hadapi,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/4).  

Sementara itu Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso menyampaikan peran masyarakat menjaga kelestarian tampungan air seperti sungai, danau, embung dan waduk menjadi kunci keberhasilan.

“Peringatan HAD menjadi momentum bagi masyarakat dunia termasuk Indonesia untuk bekerjasama memelihara alam untuk keberlanjutan sumber daya air,” jelas Dirjen Sumber Daya Air Imam Santoso.

Adapun kegiatan yang dilakukan KPS beragam, seperti kegiatan susur sungai untuk mengetahui kondisi sungai, aksi bersih sungai rutin, penghijauan sempadan sungai dan edukasi kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah dan kotoran ke sungai.

Kementerian PUPR memberikan pembinaan kepada komunitas tersebut dengan menyelenggarakan Sekolah Sungai dan Penataan Lingkungan bekerjasama dengan perguruan tinggi yang diikuti anggota komunitas. Selain itu juga dilakukan pemilihan Komunitas Peduli Sungai Terbaik Nasional setiap tahunnya sebagai apresiasi dan memotivasi masyarakat dalam menjaga sungai dan lingkungannya.

“Masyarakat harus mengetahui sumber daya air kita terbatas baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Oleh karena itu kita bersama harus menjaga sumber-sumber air yang ada demi anak cucu kita. Hari ini kita berdiskusi dan berbagai pengalaman menjaga kelestarian sungai dari berbagai daerah. Sabtu (7/3) merupakan puncak peringatan HAD 2018 yang dipusatkan di Danau Rawa Pening. Danau ini termasuk danau kritis yang tengah dilakukan revitalisasi oleh Kementerian PUPR,” kata Imam.

Dari 15 danau kritis di Indonesia, 7 danau menjadi prioritas untuk ditangani yakni Danau Tempe di Sulsel, Danau Limboto di Gorontalo, Danau Batur di Bali, Danau Tondano di Manado, Danau Toba di Sumut, Danau Sentani di Papua dan Danau Rawa Pening di Jawa Tengah dimana progresnya sudah 40 hingga 50 persen.

Selain komunitas, FGD juga menghadirkan narasumber M.R. Karliansyah Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Kemen LHK, Prof. Sudharto P. Hadi dan Prof. Wiandu Nuryanti dari Undip dan Slamet Rahardjo, Budayawan. [ian/***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA