Dikutip dari
Reuters, Jumat 26 September 2025, salah satu masalah yang diangkat adalah fitur pemblokir istilah pencarian terkait tindakan menyakiti diri sendiri. Sistem ini dinilai mudah dilewati pengguna muda sehingga tujuan awalnya gagal tercapai.
Fitur filter pesan anti-perundungan juga terbukti tidak berjalan sebagaimana mestinya. “Filter tidak aktif bahkan ketika diminta dengan frasa melecehkan yang sama yang sebelumnya dipromosikan Meta dalam siaran pers,” tulis para peneliti.
Selain itu, fitur yang dirancang untuk mengalihkan remaja dari menonton konten berlebihan tentang menyakiti diri sendiri ternyata tidak pernah aktif. Hal ini menimbulkan kekhawatiran soal efektivitas perlindungan yang dijanjikan platform.
Laporan berjudul “Teen Accounts, Broken Promises” disusun oleh Molly Rose Foundation di Inggris dan Parents for Safe Online Spaces di AS. Kedua kelompok ini dibentuk oleh orang tua yang menuduh anak mereka meninggal akibat konten berbahaya di media sosial.
Meta membantah temuan tersebut. Perusahaan menegaskan terus memperbarui pendekatannya agar lebih sesuai dengan kebutuhan pengguna muda dan orang tua.
“Laporan ini berulang kali salah mengartikan upaya kami untuk memberdayakan orang tua dan melindungi remaja,” kata juru bicara Meta, Andy Stone.
BERITA TERKAIT: