Pemindahan data ini dilakukan di tengah isu perlindungan dan keamanan data yang saat ini banyak dibicarakan masyarakat Indonesia, karena maraknya ancaman serangan siber.
Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan untuk mengantisipasi kebocoran data, pihaknya memutuskan untuk mengalihkan sebagian datanya ke penyimpanan data cloud swasta itu.
Menurut Arif, langkah tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman Pelindo sebelumnya yang juga pernah terkena serangan siber.
"Kalau cloud relatif lebih aman karena kemarin juga kami sempat ke serang juga," katanya, dikutip Kamis (4/7).
Ia menjelaskan, pada saat merger, IT Pelindo menggunakan single sistem untuk front end yaitu bertahap untuk petikemas 1, non petikemas 1, marine 1. Menurutnya, untuk penyimpanan data, di cloud relatif lebih aman karena data disimpan per ruangan sehingga dinilai proteksinya akan lebih tinggi.
"Kita juga secara bertahap juga ditembak ke cloud," sambungnya.
Ia lebih lanjut mengatakan bahwa pemindahan data ini dilakukan guna mengantisipasi kemungkinan terburuk yang dapat terjadi di masa mendatang.
"Sekitar tahun lalu hampir pelabuhan besar kena serangan persis seperti ini, Australia terakhir sempat berhenti operasi," pungkasnya.
BERITA TERKAIT: