Menurut
Nikkei, layanan tersebut diciptakan guna menganalisis data yang bertujuan untuk mendukung produksi stabil di tengah seringnya kejadian cuaca ekstrem akibat perubahan iklim.
Sumitomo terlibat dalam bisnis bahan pertanian, termasuk pestisida dan pupuk, di 40 negara.
NEC akan memanfaatkan jaringan penjualan Sumitomo untuk mulai beroperasi penuh tahun ini di negara-negara seperti Brasil, India, dan Thailand. Layanan ini pertama-tama akan fokus pada tebu sebelum diperluas ke biji-bijian seperti gandum dan kedelai.
Ketika NEC memperkenalkan teknologinya pada budidaya tomat di Italia, penggunaan air berkurang sebesar 19 persen dan hasil panen meningkat sebesar 23 persen.
Layanan ini menganalisis kondisi pertumbuhan menggunakan AI yang dilatih pada sejumlah besar data budidaya tanaman. Ini memberikan saran mengenai metode terbaik untuk meningkatkan hasil panen sekaligus menghemat air dan pupuk. Pengguna juga dapat memeriksa proyeksi hasil panen dan tanggal panen optimal di ponsel pintar atau komputer mereka.
Pelanggan yang diharapkan mencakup perusahaan gula dan produsen bahan pertanian yang mempekerjakan ahli agronomi yang mengawasi pertanian. Biaya untuk layanan ini akan didasarkan pada wilayah.
BERITA TERKAIT: