Dikutip dari
GSM Arena, Rabu (7/2), pendapatan perusahaan asal Swedia pada tahun 2023 secara penuh adalah 3,7 miliar euro (sekitar Rp 62,6 triliun), yang berarti 16 persen lebih tinggi dibandingkan tahun 2022.
Meskipun pendapatan operasional memang merosot ke zona merah dengan kerugian sebesar 75 juta euro, perusahaan ini tetap mengaku bangga karena pendapatan iklannya mencapai angka tertinggi, sebesar 501 juta euro.
Dari 602 juta pengguna aktif, 236 juta tercatat sebagai pelanggan Premium. Sisanya adalah bagian dari layanan gratis yang dilengkapi dengan iklan dan tidak memiliki fitur seperti tidak ada pengacakan dan mengunduh musik untuk didengarkan secara offline.
Pengguna berbayar meningkat dari 205 juta pada Q4 2022, yaitu 15 persen.
Laporan keuangan tersebut mengungkapkan bahwa Spotify mempertahankan pertumbuhan tahunan di semua wilayah, dengan Amerika Latin yang unggul.
Menurut data internal, 225 juta pengguna mendengarkan Spotify Wrapped, yaitu kampanye di akhir tahun yang memberikan ringkasan personal tentang kebiasaan mendengarkan setiap pengguna. Semua pelanggan berbayar di Amerika Serikat kini dapat memilih lebih dari 200.000 buku audio dengan akses hingga 15 jam per bulan.
Harapan untuk Q1 2024 adalah basis pengguna mencapai 618 juta sementara pelanggan berbayar diperkirakan meningkat sebesar 3 juta.
BERITA TERKAIT: