Hal itu diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi dalam acara Indonesia Digital Summit 2023 di Hotel Four Season, Jakarta pada Selasa (28/11).
“Dari survei, baru 30 persen ASN kita yang bisa mengadopsi cara kerja digital, ini memang PR (Pekerjaan Rumah) yang besar. Baru 30 persen birokrasi kita,” kata Budi, dalam acara yang digelar Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) itu.
Menurut Budi, jika ingin menumbuhkan ekonomi digital di dalam negeri, maka hal tersebut perlu dimulai dari pemerintah, yang harus memberi contoh kepada masyarakatnya.
"Pemerintahannya dulu, kalo pemerintah digital, ekonomi digital. Yang terakhir yang harus kita tata (adalah) kecerdasan buatan. AI ini juga luar biasa, digital society. Ini ada budaya, etika baru yang mesti kita kelola dengan hati-hati,” jelas Budi.
Kemajuan teknologi, dikatakan Budi, akan mendorong perekonomian Asia Tenggara, di mana hal tersebut sebelumnya tercatat telah membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital pada produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 5,11 persen pada 2022.
“Dan pada 2023 Indonesia menyumbang 40 persen dari total transaksi ekonomi digital ASEAN,” sambungnya.
Untuk itu, Budi berharap bahwa pada 2045 mendatang ekonomi digital di Indonesia dapat mencapai 20,7 persen terhadap PDB, seperti negara-negara maju di Eropa.
BERITA TERKAIT: