"Enggak perlu worry. Semua berkompetisi secara sehat dan fair. Ujung-ujungnya pelanggan masyarakat yang diuntungkan dengan layanannya," kata Menteri Kominfo, Budi Arie Setiadi, di Jakarta, Selasa (12/9).
Budi juga memastikan pemerintah akan selalu menyediakan
level playing of field yang sama. Baik kepada provider lokal maupun internasional.
"Tugas pemerintah kan enggak boleh ada keistimewaan, harus memperlakukan sama seperti ISP atau opsel," jelasnya.
Wacana masuknya Starlink memang sudah terdengar sejak beberapa waktu lalu. Jaringan satelit dari Space X ini diharapkan bisa mendorong akses internet ke daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T) yang selama ini belum mampu dirambah provider lokal.
Di sisi lain, kehadirannya Starlink ini juga memicu kekhawatiran akan mendapatkan perlakuan istimewa dari pemerintah.
Sejauh ini Starlink sudah melakukan kerja sama dengan Telkomsat, anak perusahaan Telkom dan Smartfren, secara
business to business. Karena belum memiliki badan usaha, Starlink pun belum dapat diketahui kapan bisa menyediakan jaringan internet langsung ke masyarakat.
"Siapapun bisa berusaha di Indonesia asal memenuhi regulasi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, bagaimana nanti Starlink membentuk entitas badan hukum Indonesia," tandas Budi.
BERITA TERKAIT: