Untuk mencapai tujuan tersebut, Kanselir Olaf Scholz mengimbau para produsen mobil untuk menawarkan mobil yang lebih terjangkau.
Dalam pidatonya di pembukaan International Motor Show di Munich (IAA), Selasa (5/9), Scholz juga mengumumkan undang-undang baru, yang diperkirakan akan dikeluarkan dalam beberapa minggu mendatang, yang dirancang untuk secara signifikan meningkatkan jumlah stasiun pengisian kendaraan listrik di seluruh negeri.
Berdasarkan undang-undang tersebut, Jerman akan menjadi negara pertama di Eropa yang memperkenalkan undang-undang yang mewajibkan operator di 80 persen seluruh stasiun layanan untuk menyediakan opsi pengisian cepat dengan daya setidaknya 150 kilowatt untuk mobil elektronik.
Terkait persaingan dengan China, Scholz dengan tegas menampik kekhawatiran bahwa industri otomotif Jerman bisa tertinggal.
“Persaingan seharusnya memacu kita, bukan membuat kita takut,” kata Scholz, seperti dikutip dari
Anadolu Agency, Rabu (6/9).
Dia menunjukkan bahwa memang ada kekhawatiran mengenai persaingan dari luar negeri di masa lalu, hanya saja saat itu kekhawatiran mengenai pabrikan Jepang, dan kemudian pabrikan Korea.
“Jerman masih menjadi andalan industri otomotif dan akan tetap demikian,” kata Scholz.
BERITA TERKAIT: