Dalam laga yang berlangsung di Ahmad bin Ali Stadium, Al Rayyan, Senin (15/1) itu, berakhir dengan kemenangan Irak dengan skor 3-1.
Adapun kontroversi yang jadi sumber protes Indonesia adalah saat Osama Rashid mencetak gol pada menit 45+7'. Sebelum gol terjadi, rekaman menunjukkan Mohanad Ali berada dalam posisi offside, namun setelah pemeriksaan VAR, gol tersebut tetap disahkan.
"Tentu kami kecewa. Setelah pertandingan kami resmi protes keras kepada AFC terkait disahkannya gol kedua Irak. Kami sudah resmi melayangkan formulir protes dan diserahkan langsung ke match commissioner seusai pertandingan," kata Manajer Timnas Indonesia, Endri Erawan, dikutip dari laman resmi PSSI, Rabu (17/1).
"Kami tahu protes ini tidak akan mengubah hasil pertandingan. Namun setidaknya untuk pertandingan-pertandingan di ajang Piala Asia 2023 ini para wasit/perangkat pertandingan bisa lebih baik lagi dalam mengambil keputusan," imbuh pria yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI tersebut.
Kekecewaan juga dirasakan sang pencetak gol Indonesia ke gawang Irak, Marselino Ferdinan. Pada pertandingan tersebut, gelandang asal klub KMSK Deinze Belgia itu mencetak gol pada menit ke-37.
"Kami tidak beruntung di laga perdana ini. Seluruh pemain telah berjuang keras dan maksimal. Namun ada beberapa kontroversi dari wasit yang seharusnya tidak gol tapi jadi gol," ucap Marselino.
Timnas Indonesia selanjutnya akan bertemu Vietnam pada Jumat (19/1), dilanjutkan dengan menantang Jepang Rabu (24/1). Tim Garuda wajib meraih poin dalam dua laga tersebut untuk menjaga peluang lolos ke babak 16 besar Piala Asia 2023.
BERITA TERKAIT: