Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Disporapar Jawa Tengah, Prambudi Traju Trisno mengatakan, proses pembangunan Jatidiri telah mencapai 85 persen.
Dia menjelaskan, pihaknya berencana merampungkan penerangan bagian dalam stadion. Juga pekerjaan atap sisi barat, dan lanskap sekeliling stadion, serta pengeras suara pada 2020 ini.
"Kami alokasikan Rp 116 miliar untuk tahun 2020 ini. Kalau secara fungsi tahun 2020 sudah selesai. Kalau kawasannya masih ada beberapa yang perlu dibangun. Seperti gedung kantor, asrama atlet, lapangan menembak, panjat tebing, dan lokasi parkir. Kami perkirakan masih perlu anggaran lagi untuk membangunnya," kata Prambudi, Sabtu (7/3).
Dia menambahkan, jika sesuai target Stadion Jatidiri dapat digunakan pada 2021. Pemprov akan melelang pengelolaan Jatidiri ke pihak ketiga.
"Nanti kalau ada yang mau menggunakan stadion ya lewat pihak ketiga. Kalau soal biaya sewa, kami belum bisa pastikan," tambahnya, dilansir
Kantor Berita RMOLJateng.Sementara itu, CEO PSIS Yoyok Sukawi mengatakan, sudah mempersiapkan semua kebutuhan untuk mengikuti lelang pengelolaan Jatidiri.
Pihaknya bahkan sudah menyiapkan partner konsorsium dari pengusaha lokal maupun nasional.
"Karena memang Jatidiri itu sangat besar, biaya perawatannya pasti juga besar. Jadi membutuhkan investasi yang besar pula," tambah Yoyok.
Yoyok menambahkan, PSIS akan tetap bersabar karena tidak bisa menggunakan Jatidiri di Liga 1 musim ini.
Dia mengaku telah mempersiapkan homebase lainnya seperti Stadion Citarum Semarang dan Stadion Kebondalem Kendal.
"Nggak masalah bagi kita. Kita menyadari pembangunan belum selesai. Maka kita pakai stadion lainnya dulu dan kita maksimalkan," tutupnya.
BERITA TERKAIT: