Korlantas Polri Perkirakan 2,9 Juta Kendaraan Bergerak saat Nataru 2026

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/faisal-aristama-1'>FAISAL ARISTAMA</a>
LAPORAN: FAISAL ARISTAMA
  • Kamis, 27 November 2025, 13:15 WIB
Korlantas Polri Perkirakan 2,9 Juta Kendaraan Bergerak saat Nataru 2026
Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho. (Foto: Tangkapan layar YouTube DPR)
rmol news logo Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri memproyeksikan mobilisasi kendaraan pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 mencapai 2.915.318 kendaraan. 

Jumlah itu naik 12,2 persen atau 255.669 kendaraan dibandingkan kondisi lalu lintas normal, serta meningkat 0,9 persen atau 26.328 kendaraan dari periode Nataru 2025.

"Kalau prediksi Nataru hanya ada peningkatan 12,2 persen (255,669 kendaraan) terhadap normal. Naik 0,9 persen (26,328) terhadap 2024," kata Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 27 November 2025.

Agus memastikan bahwa situasi lalu lintas selama Nataru masih bisa dikendalikan. Korlantas telah menyiapkan langkah rekayasa lalu lintas, termasuk contra flow maupun one way, sesuai kondisi di lapangan.

"Masih bisa kita kendalikan apakah nanti parameternya harus contra flow atau oneway tentunya nanti command center di KM 29 akan menilai kondisi pada saat itu. Jadi prediksinya boleh tapi kondisi pada saat itu kalau harus dilakukan one way kami lakukan one way karena kami standby di command center itu,” tegasnya.

Agus juga menyebut potensi penerapan rekayasa lalu lintas di sejumlah titik rawan kepadatan, seperti Gadog, kawasan wisata Batu di Malang, hingga Canggu di Bali.

"Para direktur lalu lintas sudah sangat menguasai, jadi kapan kebangkitan harus dan kapan cara bertindak itu harus dilakukan," kata Agus.

Dari total proyeksi 2,9 juta kendaraan yang keluar wilayah Jabodetabek, Korlantas mencatat perkiraan distribusinya sebagai berikut: 888.000 kendaraan menuju Merak, 960.000 kendaraan menuju Trans Jawa, 672.000 kendaraan menuju Bandung dan Ciawi, 1.363.000 kendaraan menuju Cikupa-Cikampek.

Agus menekankan pentingnya perhitungan beban lalu lintas, baik di jalan tol maupun jalur arteri, terutama ketika rekayasa one way harus diterapkan.

"Traffic accounting ini sangat menentukan kondisi arus lalu lintas di jalan tol termasuk beban di arteri ketika nanti kita lakukan one way antar tol dan arteri harus seimbang sehingga cara bertindaknya harus ada perhitungan dengan parameternya," tandas Agus.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA