Hal tersebut disampaikan Kapolri usai melakukan pemantauan udara menggunakan helikopter, didampingi Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan, bersama Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol, dan Gubernur Riau Abdul Wahid pada Kamis, 24 Juli 2025.
“Alhamdulillah, puji syukur, tadi kami bersama Pak Menteri Lingkungan Hidup, Pak Gubernur Riau, dan Kapolda Riau telah memantau langsung situasi karhutla dari udara. Berdasarkan hasil pantauan, kondisi saat ini masih dapat dikendalikan,” ujar Kapolri.
Dari peninjauan itu, Kapolri juga mengapresiasi kerja keras dan sinergi lintas sektor dalam penanggulangan karhutla.
Apalagi ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi faktor kunci dalam mempercepat proses pemadaman.
“Kami apresiasi sinergi yang dibangun antara Kementerian LHK, Kementerian Kehutanan, BNPB, BMKG, Pemda Provinsi Riau, Polda Riau, TNI AD, AL, dan AU, BPBD, Mandala Agni, Masyarakat Peduli Api, Jikalahari, serta para relawan. Ini bentuk kerja kolektif yang sangat luar biasa,” ungkap Kapolri.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolri juga mengingatkan seluruh pihak, termasuk masyarakat dan pelaku usaha agar menghentikan aktivitas pembakaran lahan dalam bentuk apapun.
“Saya minta agar tidak ada lagi aktivitas pembakaran, terutama untuk pembukaan lahan. Ini berbahaya dan merugikan banyak pihak,” tegasnya.
Menurut catatan, sepanjang Januari hingga Juli 2025, Polda Riau telah menangani 37 kasus kebakaran lahan dengan total 46 tersangka yang diamankan.
“Ini menunjukkan Polri sangat serius dalam penegakan hukum terhadap para pelaku pembakaran lahan. Tidak ada kompromi,” jelasnya.
BERITA TERKAIT: