Teranyar, lima orang saksi tambahan yang merupakan tetangga korban kembali diperiksa guna mengungkap pelaku di balik tragedi memilukan ini.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Lampung, Kombes Pahala Simanjuntak mengatakan, kematian kedua anak tersebut bukan disebabkan oleh serangan binatang buas, melainkan murni tindakan pembunuhan.
“Pada jasad korban ditemukan luka bacok di bagian kepala dan tangan. Kami juga telah mengamankan satu bilah golok yang masih dipenuhi darah, diduga kuat digunakan oleh pelaku. Saat ini kami masih menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara,” ujar Pahala dikutip dari
RMOLLampung, Senin 19 Mei 2025.
Sebelumnya, jasad AT (8) dan KK (4), ditemukan dalam kondisi mengenaskan dan saling berpelukan, bersimbah darah, di kawasan perkebunan dekat jurang, Dusun Teba Langgar, Pekon Batu Raja, Kecamatan Pesisir Utara, Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, pada Kamis 15 Mei 2025 sekitar pukul 22.30 WIB. Salah satu tangan korban bahkan diketahui terputus.
Hingga kini, aparat Kepolisian masih terus memburu pelaku dan mengembangkan penyelidikan berdasarkan keterangan para saksi serta barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian.
BERITA TERKAIT: