Pantauan dilakukan dari Pelabuhan Merak-Bakauheni hingga Ketapang-Gilimanuk. Jalur ini menjadi perhatian khusus karena sering menjadi titik krusial dalam pergerakan masyarakat selama periode liburan.
"Ketapang adalah salah satu titik perhatian utama kami selama Nataru. Kami berupaya memastikan pengelolaan transportasi berjalan lancar," kata Aan dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 30 November 2024.
Berdasarkan data dan pengalaman sebelumnya, kemacetan kerap terjadi di Pelabuhan Ketapang, terutama saat cuaca buruk. Belajar dari kemacetan dua tahun lalu, Kakorlantas meningkatkan fasilitas dan infrastruktur di area pelabuhan.
Dermaga telah diperbaiki, dengan kedalaman dan ketinggian air yang kini lebih stabil. Meskipun begitu, berbagai antisipasi tetap disiapkan untuk menghadapi potensi kendala, seperti tingginya volume kendaraan, keterlambatan kapal, atau cuaca ekstrem.
"Kami telah mempersiapkan tiga
buffer zone, yaitu di Terminal Sritanjung, Grand Watu Dodol, dan Bulusan, untuk mengurangi antrean. Sistem satu arah juga akan diterapkan di depan Pelabuhan Ketapang," jelas Kakorlantas.
Tak hanya itu, dermaga baru di Bulusan telah siap digunakan sebagai kantong parkir kendaraan yang bisa menampung ratusan mobil.
Di jalur darat, koordinasi juga dilakukan dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk memastikan kesiapan jalur tol. Proyek perbaikan jalan tol dan non-tol ditargetkan selesai pada 14 Desember 2024, sehingga seluruh fasilitas dapat digunakan optimal menjelang puncak arus mudik pada 22-23 Desember.
"Kami pastikan semua jalur sudah siap digunakan untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat," tutup Kakorlantas.
BERITA TERKAIT: