Dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM), Efriza memandang hubungan Jokowi dan PDIP yang semakin meruncing pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan mempengaruhi jalannya pemerintahan Prabowo ke depan.
Pasalnya, dia meyakini PDIP dan beberapa partai lain yang bakal menjadi oposisi akan menganggap pemerintahan Prabowo sebagai cerminan dari yang dilakukan Jokowi selama memerintah 10 tahun ke belakang
"Prabowo ketiban beban karena citra negative Jokowi sebagai presiden dalam memerintah, sebelum dia memerintah sudah memperoleh stigma negatif di publik karena akan melanjutkan program pemerintahan Presiden Jokowi," ujar Efriza kepada RMOL, Rabu (14/8).
Oleh karena itu, pengamat dari Citra Institute itu menilai usaha Prabowo selama bertahun-tahun menggapai kursi RI 1 menghasilkan tantangan-tantangan baru yang tidak mudah, karena kemenangannya di Pilpres 2024 tidak terlepas dari peranan Jokowi yang tak lagi mendukung arah politik PDIP.
"Sehingga Prabowo menghadapi kenyataan pahit melanjutkan program Jokowi yang dalam program memungkinkan baik seperti BPJS. Tetapi stigma negatif Jokowi dalam memerintah ini yang akan membebani Prabowo," tuturnya.
"Seolah-olah Prabowo harus menghadapi kenyataan bahwa karakter memerintah Jokowi yang buruk, akan tersematkan juga oleh Prabowo yang padahal dia belum memerintah," tambah Efriza.
BERITA TERKAIT: