Hal ini disampaikan Kapolda saat mengunjungi lokasi terdampak gempa di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (8/7).
"Hari ini kita siapkan dapur umum dari kita, yang kedua kita bantu perbaikan rumah, Polda sendiri bekerjasama dengan
stakeholder di wilayah Batang untuk dalam rangka
recovery daripada musibah ini," ucap Kapolda di lokasi dapur umum, dikutip
RMOLJateng, Senin (8/7).
Kapolda menambahkan, jajarannya juga menyediakan
trauma healing untuk anak-anak. Tujuannya agar anak-anak yang terdampak gempa tidak memiliki trauma.
Selain itu, juga menyediakan dapur umum untuk membantu para korban dan relawan. Lalu disiapkan 1.000 sak semen untuk perbaikan bangunan yang rusak.
"Dapur umum untuk mereka yang belum siap karena rumahnya masih roboh dan sebagainya, kita bantu makanan siap saji, dari Brimob. Yang masak anggota polwan semua itu. Kemudian ada 1.000 sak semen nanti koordinasi komandannya Pak Ulul (Plt BPBD Batang, red)," paparnya.
Irjen Ahmad Luthfi memastikan waktu operasional dapur umum tidak dibatasi untuk membantu para korban secara maksimal.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Batang Lani Dwi Rejeki menetapkan status tanggap darurat pascagempa Magnitudo 4,4. Hal itu disampaikan saat apel bersama penanganan pascagempa di Jl Veteran, Kabupaten Batang.
"Status gawat darurat dilakukan satu hingga dua minggu, kita ambil waktu satu minggu dulu, semoga sudah selesai," kata Lani, Senin (8/7).
Data terkini dampak gempa antara lain 49 rumah rusak. Rinciannya 32 rumah rusak ringan, 12 rusak sedang, dan 5 rusak berat.
Jumlah itu bisa terus bertambah sebab pendataan dampak gempa masih belum selesai. Hingga saat ini tim dari BPBD, TNI, Polri serta relawan terus melakukan pendataan.
BERITA TERKAIT: