Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, berpendapat, pada dasarnya koalisi di Pilpres dan Pilkada memiliki tujuan yang sama, meraih kekuasaan.
"Khusus untuk Jakarta yang merupakan barometer politik nasional, masing-masing koalisi akan solid mengusung jagoannya," kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (8/4).
meski begitu analis politik Universitas Nasional itu menyebut koalisi yang dibentuk di Pilpres kemungkinan bisa berbeda dengan koalisi Pilkada untuk daerah tertentu.
"Di daerah bisa jadi koalisi tidak selalu bulat. Karena Pilkada di daerah umumnya kandidat yang cari partai. Sehingga pasangan bisa terjadi lintas koalisi," jelasnya.
Andi juga menyebut, calon presiden yang gagal memenangkan pertarungan juga memiliki peluang besar kembali diusung di Pilkada.
"Seperti Anies yang berpeluang besar diusung kembali oleh Koalisi Perubahan, berpasangan dengan Ahmad Sahroni atau Mardani Ali ali Sera," pungkasnya.
Pilkada serentak untuk pemilihan kepala daerah akan berlangsung pada 27 November.
Total yang melaksanakan pemilihan kepala daerah serentak pada 2024 ada 545 daerah, terdiri dari 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
BERITA TERKAIT: