Aldi yang sedang menempuh pendidikan di Elizabeth International Bali ditemukan dalam kondisi mengenaskan sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Kasus tersebut viral setelah kakak korban, Monalisa Nababan mengunggahnya ke media sosial.
Monalisa mengaku curiga Aldi menjadi korban pembunuhan. Sebab ia menilai ada kejanggalan dari kematian adiknya.
Kejanggalan yang diungkap Monalisa antara lain, alat kelamin korban pecah dan mengeluarkan darah. Lalu, sekujur tubuh lebam.
Selanjutnya pada mulut dan hidung korban, menurut Monalisa, mengeluarkan darah, serta engsel siku tangan bergeser.
Presiden Kongres Pemuda Indonesia (KPI) Pitra Romadoni Nasution turut prihatin atas kematian Aldi Sahilatua Nababan.
Agar kasus kematian Aldi menjadi terang benderang, Pitra meminta penyidik kepolisian melakukan autopsi terhadap jenazah korban.
"Usut kasus kematian Aldi secara transparan mengingat sudah menjadi perhatian publik," kata Pitra melalui siaran persnya, Kamis (23/11).
Tak cuma itu, Pitra mendorong aparat kepolisian segera mengungkap hasil autopsi ke publik agar tidak bias dan bermunculan spekulasi yang semakin melebar tanpa diserta dengan bukti dan data.
Pitra yang juga advokat ini juga meyayangkan adanya pernyataan petugas yang terlalu cepat menyimpulkan bahwa korban bunuh diri sebelum adanya hasil autopsi.
Menurut Pitra, hal tersebut tentunya membuat keluarga korban panik karena keterangan tersebut terlalu dini disampaikan sebelum semua fakta dan data serta penyidikan kasus kematian korban tersebut rampung.
"Kami akan berikan bantuan hukum kepada keluarga korban apabila kasus kematian Aldi Sahilatua Nababan tersebut tidak diusut tuntas," demikian Pitra.
BERITA TERKAIT: