"Personel Satuan Reskrim setelah mendapatkan informasi adanya jemaah umrah yang gagal berangkat segera melakukan pendampingan dari Terminal 2 Bandara Soetta sampai dengan di Hotel Huswah Rawa Bokor Tangerang dan memberikan pelayanan kepada jemaah untuk berkonsultasi terkait perkara yang sedang dihadapi. Pihak jemaah maupun travel (PT MFM) tetap mengutamakan mediasi dan musyawarah terlebih dahulu," kata Kasat Reskrim Polresta Bandara Soetta, Kompol Reza Fahlevi, di Jakarta, Rabu (12/4).
Persoalan itu akhirnya bisa diselesaikan melalui musyawarah dan pihak agen travel PT MFM menyanggupi memberangkatkan kembali para jemaah umrah tersebut.
Reza menjelaskan, dalam proses menyelesaikan persoalan ini Polresta Bandara Soetta didampingi Kementerian Agama (Kemenag) RI untuk mencari jalan keluar terbaik terhadap persoalan tersebut.
Dalam pertemuan antara pihak agen travel umrah, penyidik Polresta Bandara Soetta, Kemenag RI, dan para jemaah diperoleh informasi bahwa tiket keberangkatan pada tanggal 13 Maret 2023 menggunakan pesawat Lion Air JT 114 sudah dinyatakan hangus/tidak berlaku dan tak bisa di-refund atau dilakukan reschedule kembali.
Pihak travel akhirnya berhasil menerbitkan visa terhadap 21 jemaah pada tanggal 18 Maret 2023 namun jemaah belum bisa diberangkatkan karena masih terkendala tiket pesawat yang belum didapatkan. Pihak Travel masih tetap ingin bertanggung jawab atas keberangkatan 21 jemaah tersebut.
"Dari total jemaah umrah 21 orang yang gagal berangkat, 1 orang di antaranya mengundurkan diri, 2 orang sakit dan meminta untuk diberangkatkan gelombang selanjutnya. Jadi total 18 orang tetap masih berharap dalam waktu dekat diberangkatkan oleh trevel tersebut," ujarnya.
Satu jemaah yang mengundurkan diri dan 2 jemaah yang sakit meminta untuk diberangkatkan pada gelombang selanjutnya .
"Khusus jemaah yang mengundurkan diri dananya akan dikembalikan. Pihak travel masih mengupayakan dana untuk pembelian tiket keberangkatan ke Jeddah dan menunggu pencairan dana," jelasnya.
Reza menuturkan, persoalan gagal berangkatnya 21 jemaah umrah tersebut telah diselesaikan dengan baik dan situasinya aman dan kondusif.
Sementara itu, Kapolresta Bandara Soetta Kombes Roberto Pasaribu mengimbau kepada jemaah umrah agar lebih selektif dalam memilih travel perjalanan ibadah umrah karena berdasarkan kejadian sebelumnya ada jemaah umrah yang gagal berangkat karena kurang baiknya pengelolaan pihak travel tersebut.
Roberto mengatakan, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto selalu menekankan kepada seluruh jajaran agar melaksanakan quick response.
"Kegiatan pendampingan jemaah umrah yang dilakukan oleh Satuan Reskrim Polresta Bandara Soetta tersebut adalah bentuk implementasi program quick response yang menjadi salah satu prioritas dari program Kapolda Metro Jaya," ungkapnya.
BERITA TERKAIT: