Siang itu, 13 Januari 1964, Sedikitnya 100 orang tewas, 438 luka-luka, dan ribuan ditangkap dalam konflik antarumat beragama yang berujung tragedi.
Tekad pemerintah untuk membasmi kekerasan dan menindak pembuat onar yang merusak toleransi beragama, akhirnya menjadi bumerang.
Kejadian bermula dari hilangnya relik bersejarah yang ada di Masjid Hazratbal di Srinagal. Srinagal, ibu kota Jammu dan Kashmir, letaknya dekat dengan perbatasan Pakistan.
Kaum Muslim menuduh pelaku pencurian adalah orang Hindu. Mereka kemudian menyerang pengungsi Hindu yang baru keluar dari Pakistan Timur (sekarang bangladesh). Dikutip dari BBC, tuduhan ini sekaligus sebagai pembalasan setelah kerusuhan anti-Hindu di wilayah timur Pakistan yang menewaskan 29 orang.
Benda bersejarah itu dipercaya merupakan rambut Nabi Muhammad SAW dan dilaporkan hilang pada Desember 1963.
Tentara India diperintahkan untuk menembak pelaku kriminal yang menyerang warga Muslim. Sayangnya, tiga polisi yang berusaha melindungi rumah-rumah milik masyarakat Muslim justru menjadi korban penyerangan. Ketiganya tewas.
Selama kerusuhan terjadi, lebih dari 70 ribu masyarakat Muslim lari dari rumah mereka. Aparat mengatakan, lebih dari 7.000 orang ditangkap dan 438 orang terluka dalam bentrokan yang menyebar ke distrik-distrik sekitar.
Penembakan, penjarahan, dan aksi pembakaran juga terjadi di beberapa titik, membuat petugas pontang-panting menangani semua dalam saat yang bersamaan.
Dua pabrik karet dibakar bersama sejumlah toko dan rumah tinggal.
Organisasi bantuan berjuang untuk menyediakan makanan, air, dan sanitasi bagi kelompok besar pengungsi.
Itu adalah insiden pertama kekerasan agama sejak 1950.
Kerusuhan Hindu-Muslim terbukti menjadi kemunduran besar dalam 16 tahun perjuangan India untuk mendirikan dan mempertahankan negara sekuler dengan kebebasan dan persamaan untuk semua agama.
Perlu beberapa minggu hingga kerusuhan benar-benar padam. Namun, pada Maret di tahun yang sama, kerusuhan meletus lagi. Sekitar 100 pekerja pabrik Muslim diserang dan 21 tewas.
Konflik antarumat beragama masih terus terjadi hingga saat ini di India.
BERITA TERKAIT: