Berkat dukungan dari para nahdliyin ini, nama orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut melejit menjadi calon wakil presiden (cawapres) terkuat di bursa pemilihan presiden (pilpres) 2024.
Pengamat Politik yang juga Dewan Pakar Indo Maju Institute, Lukman Edy menyatakan pendekatan yang dimiliki oleh Erick Thohir kepada para nahdliyin termasuk menjadi acuan masyarakat dalam menentukan pilihan.
"Pola pendekatan Erick Thohir di komunitas NU itu saya kira juga berpengaruh terhadap pilihan masyarakat," terang Lukman dalam keterangan tertulis, Senin (26/12).
Terekam dalam hasil survei nasional terbaru dari Poltracking, Erick Thohir merupakan cawapres terkuat. Ia memiliki angka elektabilitas sebesar 16,2 persen.
Angka elektabilitas tersebut mengalahkan figur lama seperti Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menparekraf Sandiaga Uno. Ketiga figur tersebut masing-masing memiliki elektabilitas sebesar 15,1 persen, 12,0 persen dan 9,4 persen.
Bahkan di basis nahdliyin yakni Jawa Timur (Jatim), Erick Thohir memiliki angka elektabilitas teratas. Di Jatim, Anggota Kehormatan Banser NU ini memiliki elektabilitas sebesar 18.3 persen dan bersaing ketat dengan Khofifah Indar Parawansa.
Lukman kemudian menjelaskan tingginya elektabilitas Erick Thohir juga didorong oleh keberhasilan kinerja yang dimiliki. Termasuk dalam mengakomodir kebutuhan para nahdliyin di seluruh Indonesia.
Erick Thohir terbukti bekerja nyata dalam memfasilitasi nahdliyin untuk menjadi lebih sejahtera melalui berbagai program. Program ini di antaranya adalah Santri Magang di BUMN, Beasiswa Santri, Santripreneur, Pesantrenpreneur, Pertashop khusus Pesantren dan BUMNU.
“Masuknya nama Erick Thohir tidak terlepas dari kinerja dan komunikasi yang dibangun,†pungkas Lukman.
BERITA TERKAIT: