Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo saat menutup Rakernis Logistik Polri (Slog) dan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri di Surabaya, Jawa Timur.
Ke depan, kata Jenderal Sigit, pihaknya akan terus mengembangkan kepatuhan masyarakat di jalan raya dan bagaimana mengurangi risiko kecelakaan yang mengakibatkan fatalitas korban.
"Kita juga mengembangkan konsep
smart cityyang diintegrasikan dengan sistem di
command center Polri. Kami integrasikan dengan pelayanan di pemda, rumah sakit dan stakeholder lainnya," kata Jenderal Sigit dalam keterangannya, Minggu (27/3).
Mantan Kepala Bareskrim Polri ini mengungkapkan, dengan terintegrasinya pelayanan tersebut seluruh stakeholder diharapkan dapat memberikan pelayanan cepat.
Sigit juga berharap program ETLE dan pelayanan berbasis digital bisa terus dikembangkan sehingga tingkat kecelakaan menurun dan pelayanan semakin baik sesuai harapan masyarakat.
"Ke depan kita akan terus mengembangkan pelayanan berbasis digital untuk kemudahan masyarakat," tuturnya.
Terkait dengan Rakernis Slog, Sigit menekankan soal "7 Tepat" dalam proses pengadaan barang dan jasa. Yakni, tepat jumlah, tepat waktu, tepat mutu atau kualitas, tepat harga, tepat guna atau tepat pemakaian, tepat tempat, dan tepat jenis.
"Pengadaan (bekal umum, peralatan, dan faskon) Polri harus memperhatikan 7 tepat sehingga barang/jasa bisa digunakan secara efektif dan tepat serta mendorong pelaksanaan tugas Polri dengan optimal," jelasnya.
Lebih dalam, Sigit juga menekankan, jajaran Slog Polri juga harus mengawal kebijakan lemerintah soal Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN). Menurutnya, fokus pemerintah saat ini melakukan akselerasi pertumbuhan ekonomi dengan mendorong penggunaan produk dalam negeri.
Oleh karena itu, Sigit meminta kepada Slog Polri untuk mengutamakan produk dalam negeri pada pengadaan barang dan jasa di lingkungan Polri sampai dengan mencapai target maksimal 70 persen.
Termasuk juga, meningkatkan disiplin penginputan data perencanaan belanja pada aplikasi SIRUP dan e-kontrak yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Slog Polri juga harus melakukan pembinaan terhadap pengadaan pada satker dan satwil," demikian Sigit.
BERITA TERKAIT: