"Jokowi bisa jadi dalam lubuk hatinya yang paling dalam justru sama seperti yang diusulkan oleh Cak Imin dan Zulhas, namun malu untuk mengungkapkannya ke publik," ujar Direktur Pusat Riset Politik, Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/3).
Karena, jarang terjadi seorang penguasa tidak menginginkan langgeng dan dapat terus mempertahankan jabatannya.
"Apalagi memang dari sisi signifikansi pembangunan memang dapat dinilai belum sesuai yang direncanakan sebelumnya, apalagi dengan adanya wabah Covid 19. Sehingga apa yang telah dicita-citakan oleh pemerintahan Jokowi terhambat," lanjut Saiful.
Sehingga, kata Saiful, bukan tidak mungkin indikator terhambatnya apa yang dicita-citakan itu dapat memberikan penilaian bagi publik bahwa pemerintahan Jokowi sebenarnya gagal.
"Tidak optimalnya penyelenggaraan pemerintahan Jokowi oleh karena adanya wabah Covid-19 bisa jadi sengaja dikambinghitamkan, sehingga menuntut adanya penundaan pemilu maupun perpanjangan masa jabatan," jelasnya.
"Saya kira hal tersebut yang menjadi persepsi publik dengan adanya wacana penundaan pemilu," pungkas Saiful.
BERITA TERKAIT: