Seperti di tahun 2014, kali ini Rusia kembali memberikan dukungan besar pada dua wilayah milik Ukraina di Donbass, Donesk dan Lugansk. Kelompok separatis di kedua wilayah ini telah memproklamasikan kemerdekaan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk. Pasukan dalam jumlah besar dipersiapkan Rusia di perbatasan dengan dalih melindungi warga berbahasa Rusia di kedua wilayah itu.
Selain mengkonsentrasikan pasukan di sisi timur Ukraina, Rusia juga menggelar pasukan di Belarusia di dekat perbatasan dengan Ukraina di selatan. Beberapa hari lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan akan menarik mundur pasukannya yang sedang mengikuti latihan perang dari Belarusia. Dunia pun merasa lega. Perang dapat dihindarkan.
Tapi benar kah?
Duta Besar Republik Ukraina Vasyl Hamianin mengatakan tidak yakin Rusia benar-benar angkat kaki dan menghentikan rencana menyerang Ukraina.
Berikut petikan wawancara Dubes Hamianin dengan
Kantor Berita Politik RMOL:
Apakah Anda berpikir Rusia akan menyerang ke Ukraina?Rusia telah menekan Ukraina selama lebih dari 300 tahun. Mereka tidak akan pernah berhenti. Kami, saya, tidak berpikir Rusia akan berkata, "Baik, pergilah. Kami lelah dengan Ukraina. Urus dirimu sendiri." Mereka tidak akan pernah melakukan itu.
Bagi Putin, seperti yang ia sampaikan dengan jelas, bencana geopolitik terbesar abad ke-20 adalah runtuhnya Uni Soviet. Bukan Perang Dunia Kedua, bukan Perang Dunia Pertama, bukan rezim Stalin, bukan kejahatan Gulag ketika 10 juta orang meninggal di kamp, bukan kamp Auschwitz, tapi keruntuhan Uni Soviet. Ini adalah posisinya.
Jika dia berpikir runtuhnya Uni Soviet lebih buruk dari Perang Dunia Kedua, apakah dia akan berhenti mencoba membangun kembali semuanya? Tidak. Dia ingin mengumpulkan negara-negara (bekas Uni Soviet) kembali ke pangkuan Rusia.
Apakah maksud Anda negara-negara anggota Commonwealth of Independent States (CIS)?Ya, bekas negara-negara Uni Soviet. Dia (Putin) paham telah kehilangan Estonia, Latvia, dan Lithuania selamanya.
Tapi dia paham jika ingin membentuk "Uni Soviet baru" seperti yang ia mimpikan, mungkin tidak apa-apa tanpa Armenia atau mungkin Tajikistan. Namun, tanpa Ukraina tidak bisa menjadi Uni Soviet. Itu sudah pasti. Itu mengapa ia sangat fokus pada Ukraina.
Apakah karena posisi Anda secara geografis?Karena semuanya, ideologi, tanah, sumber daya, semuanya, dan apa yang ada di dalam kepala.
Mereka (Rusia) selalu mengatakan tidak ada negara seperti Ukraina. Mereka mengatakan itu secara terbuka. Mereka menggambarkan Ukraina sebagai "belum menjadi negara".
Apakah mereka (Rusia) tidak mengajarkan Ukraina di sekolah?Tidak, mereka menganggap tidak ada negara Ukraina. Ukraina bukan negara. Ukraina bukan negara yang berdaulat. Ukraina adalah bagian dari Kekaisaran Rusia yang sementara pergi tetapi akan kembali. Itu yang mereka katakan secara terbuka, di mana-mana, di sekolah, di TV.
Ini ideologi mereka. Sehingga Rusia tidak akan pernah berhenti. Apa yang bisa kami lakukan adalah kami harus belajar bagaimana melawan, bagaimana melindungi diri kami, bagaimana bertahan, dan mengumpukan senjata, serta mengumpulkan dukungan dari dunia.
Kenapa saya berusaha mati-matian untuk mendapatkan dukungan dari Indonesia? Karena Indonesia, seperti negara lain di dunia, tahu harga untuk kedaulatan dan kemerdekaan. Dan jika Indonesia bersuara dengan lantang, maka tidak ada negara di dunia yang bisa menolaknya, tidak China, tidak Rusia, tidak Amerika Serikat, tidak Uni Eropa. Itulah mengapa saya mencobanya.
Anda tahu cerita tentang Dmytro Manuilsky dan PBB di tahun 1946? Ketika itu, 1946, sebuah negara yang baru mendeklarasikan diri sebagai negara merdeka, Indonesia, belum memiliki kursi di PBB. Pada 21 Januari 1946, perwakilan Ukraina Uni Soviet, Dmytro Manuilsky, pertama dalam sejarah mengangkat tangan dan menulis surat kepada PBB dan seluruh negara, mengatakan, "Indonesia harus diakui sebagai negara independen, dan tanpa Indonesia, tidak ada keamanan dan perdamaian di kawasan."
Ini cerita yang terkenal. Kemudian pada 1948-1949, delegasi Ukraina sangat mendorong dan mempersiapkan semua dokumen dan melakukan banyak hal agar Indonesia diakui dan akhirnya duduk di PBB. Jadi kami semacam mengambil peran utama dalam proses ini. Kami sangat bangga.
Tapi cerita ini tidak ada di dalam buku sejarah kami...Lihat foto ini, "Terima kasih Ukraina dan hidup Manuilsky". Ini adalah foto orang-orang Indonesia di jalanan. Ketika itu Presiden Soekarno menginisiasi ini. Seluruh Indonesia menunjukkan rasa terima kasih untuk Manuilsky, perwakilan permanen Ukraina untuk PBB.
Ketika itu Ukraina bagian Uni Soviet, tapi kami memiliki perwakilan terpisah.
Setelah Perang Dunia Kedua, Uni Soviet adalah pemenang. Tapi Uni Soviet sangat cerdik. Itu seperti persatuan republik independen. Uni Soviet mengatakan, "Kalian, AS, Inggris, Prancis, dan banyak negara memiliki keanggotaan di PBB. Dan kami, negara besar yang menang dari Hitler dan Nazi, juga menginginkannya. Itu tidak adil."
Jadi mereka memperkenalkan delegasi Uni Soviet, delegasi Ukraina, dan delegasi Belarus. Tiga delegasi yang mewakili.
Tentu keputusan berasal dari (Soviet), tapi inisiatifnya adalah Ukraina. Jadi kami bisa membuat beberapa langkah.
Jadi Ukraina ada di PBB sejak saat itu?Ya, tidak berhenti sampai sekarang.
Termasuk ketika Uni Soviet hancur?Ya.
Dan juga Belarusia?Ya.
Ukraina memiliki bendera di PBB?Ya. Tapi bukan bendera seperti saat ini. Setiap Republik Sosialis Soviet ketika itu memiliki bendera sendiri. Jadi kami (Republik Sosialis Soviet Ukraina) memiliki bendera di PBB.
Dan kami memiliki Kementerian Luar Negeri Ukraina saat itu. Tapi hanya menjadi perwakilan PBB di New York, Jenewa, dan Austria.
Saya tidak tahu pasti tentang perwakilan Belarusia, tapi rasanya sama.
Tadi Anda sebutkan, Rusia mengatakan tidak ada negara Ukraina. Dan mereka akan terus mengganggapnya seperti itu...Ya, mereka akan seperti itu dan kami menyebutnya perang hybrid. Artinya apa? Mereka memberlakukan ancaman langsung seperti militer karena setelah okupasi Krimea, dan kami bertarung di Donbass. Anda tahu, sejak 2014, sudah sebanyak 15.000 tentara Ukraina meninggal dalam konflik. Itu lebih dari tentara Soviet yang meninggal di Afghanistan selama 10 tahun perang. Jadi itu sangat biabab. Jutaan orang juga mengungsi, pindah ke Ukraina, ke banyak tempat.
Kemudian tekanan ekonomi, selalu menekan energi, kami menyebutnya pemerasan energi. Jika Anda tidak mendengarkan kami, kami akan memutus gas, minyak, dan listrik.
Anda masih bergantung pada Rusia dalam hal minyak dan gas?Ya. Tidak sepenuhnya, tapi di beberapa bagian kami masih membeli dari mereka. Volumenya menurun setiap tahun, tapi sayangnya kami masih membelinya dari Rusia. Dengan semua pemerasan, propaganda media mengatakan tidak ada negara seperti Ukraina.
Ketika mengokupasi Krimea dan Stavospol pada 2014, Rusia mengatakan itu dilakukan karena orang-orang yang tinggal di sana meminta untuk dilindungi...Mereka harus punya alasan, itu sangat sederhana. Apa yang mereka lakukan sama seperti di Donbass. Provokator mengatakan, "Putin tolong datanglah karena kami ditekan oleh orang Ukraina."
Itu kemudian menjadi undangan bagi Rusia?Itu adalah provokasi yang sudah dilatih dengan baik. Kami semua memahami ini.
Sekarang saya paham cerita mengenai Tatar Krimea. Mereka mengosongkan daerah tersebut lebih dulu, mereka tempatkan orang lain di sana, dan...Ya, sangat sederhana. Seorang tokoh terkenal Ukraina ditanya oleh media, "Apakah Anda takut jika orang Ukraina barat datang ke wilayah Anda?" Dia jawab, "Tidak, saya takut Rusia datang untuk menyelamatkan saya dan melindungi saya. Itu yang saya takut. Saya tidak ingin perlindungan seperti itu."
Sebuah film yang saya tonton sudah lama sekali judulnya "Battleship Potemkin", apakah itu terjadi di Kiev?Itu salah satu film lama. Tidak, itu di Odessa, selatan Ukraina.
Ketika itu, Ukraina sudah independen?Ketika itu, Ukraina independen untuk waktu yang sangat singkat, hampir dua tahun, antara 1918 sampai1920. Kami bahkan memiliki kedutaan di mana-mana, tetapi setelah itu Bolshevik datang.
Ketika Anda ingin memperkenalkan Ukraina kepada masyarakat Indonesia, saya pikir satu hal yang penting adalah orang Indonesia lebih mengenal Rusia. Jadi apakah itu menjadi tantangan bagi Anda?Itu tantangan besar. Saya tidak bisa mengatakan saya mengerti sejarah Indonesia, tapi saya membaca dan mengerti bahwa pada era 1940an, 1950an , dan 1960an, ada hubungan baik antara pemimpin Uni Soviet dan Indonesia, dengan semua pertukaran dan lain sebagainya. Masih ada orang yang mengingatnya dan bahkan berpartisipasi dalam proses itu, dan sebagainya.
Umumnya, ketika orang mengetahui tentang Uni Soviet, mereka berpikir tentang Rusia. Negeri lain? Tidak ada.
Bisakah Anda jelaskan tentang CIS?Tidak ada lagi hal seperti CIS saat ini. Tapi minionnya (sekutu) Putin selalu mengatakan, ini adalah kesalahan besar dari Boris Yeltsin, bahwa dia membiarkan kami pergi.
Itu yang Putin katakan?Ya, Putin dan minion-minionnya mengatakan ini adalah kesalahan besar. Tapi mereka semua menyebut ini sementara. "Biarkan mereka bermain sebentar. Lalu mereka akan paham bahwa tanpa Rusia, mereka bukan apa-apa, dan mereka kembali."
Jadi mereka membentuk Commonwealth of Independent States (CIS). Tapi itu tidak pernah hidup, tidak pernah berjalan, tidak ada kerjasama ekonomi, tidak ada kerjasama militer, lebih pada kerjasama antarparlemen.
Ukraina tidak menjadi bagian dari negara-negara CIS?Kami pernah menjadi bagian CIS sebelum perang 2014.
Negara-negara CIS lainnya, apakah mereka bergantung pada Rusia?Tidak. Anda tahu apa yang dilakukan Rusia? Setiap kali Rusia datang, yang tertinggal hanya kejahatan, tidak ada kebaikan.
Contohnya, kami pernah memiliki hubungan perdagangan yang baik dengan negara-negara Asia Tengah, seperti Kazakhstan, Uzbekistan. Kami memiliki nilai perdagangan yang besar. Sekarang, Rusia memblokir transportasi. Kami tidak bisa mengirimkan barang karena tidak memiliki akses.
Turkmenistan, sekutu dan mitra baik kami. Kami pernah mengimpor banyak gas dari Turkmenistan, tapi kemudian Rusia mengatakan, "Tidak ada lagi ekspor gas Turkmenistan ke Ukraina. Kami membeli gas Anda untuk berapa pun harganya, dan menjualnya ke Ukraina sebagai milik kami." Itu harganya tiga hingga sepuluh kali lipat. Itulah yang mereka lakukan.
Secara fisik, mereka memblokir komunikasi kami.
Bahkan Armenia. Semua orang menganggap Armenia adalah minion dari Rusia, yang bergantung sepenuhnya pada Rusia dalam hal apa pun. Dalam pertarungan Azerbaijan dan Armenia, Rusia tidak memindahkan pasukannya untuk membantu. Apa yang terjadi?
Rusia menjual senjata, baik ke Armenia dan Azerbaijan. Semua senjata yang sama. Di sini dua pesawat tempur, di sana dua pesawat tempur. Di sini tiga rudal, di sana tiga rudal.
Anda tidak bisa berteman dengan Rusia. Tidak bisa.
Bagaimana situasi saat ini? Apakah Rusia memang telah menarik pasukan?Sejauh yang saya tahu, dalam level tertentu mereka mendeklarasikan akan menarik pasukan. Tapi itu bukan penarikan pasukan karena mereka mengatakan akan memindahkannya ke tempat lain.
Mereka mengatakan akan menyelesaikan latihan militer dan memindahkan pasukan ke seluruh negara. Kementerian Luar Negeri mengatakan, "Kami senang mendengarnya, tapi kami ingin melihatnya. Tunjukanlah, karena kami tidak mempercayai Anda." Semua yang mereka katakan adalah kebohongan.
Anda tahun frasa "diplomat adalah orang yang dikirim ke luar negeri untuk berbohong atas nama negaranya" kan? Jadi, itu adalah motto dari diplomat Rusia. Mereka datang dan berbohong.
Saya baru baca wawancara Anda dengan Lyudmila Vorobieva, tetangga saya. Dan ia mengatakan hal konyol seperti, kami mengetahui apa itu perang karena kami kehilangan 27 juta orang selama Perang Dunia Kedua. Lalu bagaimana dengan 10 juta orang Ukraina? Bagaimana dengan 6 juta orang Belarusia?
Mereka mengatakan mereka adalah pemenangnya, apakah iya? Maksudnya perang datang melalui Belarusia dan Ukraina, dua kali, dari arah sini dan arah sana, seperti memukul segala hal. Tapi pemenangnya adalah Rusia, bagaimana bisa? Apa maksudnya?
Setiap satu dari enam orang Ukraina meninggal selama Perang Dunia Kedua, dan setiap satu dari tiga orang Belarusia. Jadi mereka hampir punah.
Kemudian sekarang ini mereka mengatakan, "Kami memindahkan pasukan kami dari perbatasan. Jadi orang lain tidak perlu ikut campur karena ini adalah teritori kami." Lalu muncul perkataan lainnya, "Tapi Ukraina melakukan militerisasi. Ukraina mendapatkan senjata."
Kami mendapatkan senjata untuk melindungi diri di perbatasan kami. Mengapa Anda (Rusia) peduli tentang hal ini?
Jika kita berbicara tentang Rusia, kita tidak boleh menyebut (militerisasi). Tapi jika berbicara tentang Ukraina, sebaliknya.
Maksud saya, tidak normal ketika Anda mengonsentrasikan pasukan sebanyak itu di perbatasan, dan mengatakan setiap hari, "Jika Anda mencoba memperluas NATO, lihat apa yang bisa kami lakukan."
Siapa yang mengontrol Krimea dan Stavospol sekarang ini?Rusia.
Mereka ada di sana?Ya. Kami menyebut Krimea dan Stavospol sebagai teritori yang untuk sementara diokupasi. Dan mereka menyebutnya sebagai bagian dari Federasi Rusia.
Bagaimana reaksi orang-orang di sana?Ini isu yang kompleks karena banyak orang yang meninggalkan Krimea.
Maksud Anda setelah 2014?Ya, mereka meninggalkan Krimea ke Ukraina, jadi mereka tinggal di Ukraina saat ini. Saya tidak 100 persen tahu, karena saya melihat berbagai laporan dan mereka tidak senang dengan hal ini. Tapi saya tidak bisa ke sana dan melihatnya sendiri.
Rusia mengatakan bahwa pada 2014 ada referendum, dengan lebih dari 90 persen orang memilih bersama Rusia…Saya punya sebuah video seorang laki-laki di Rusia berjalan di jalanan dan mengatakan, "Saya 36 tahun, saya bekerja 16 jam sehari, saya punya tiga anak, saya memiliki tiga perusahaan, tapi saya punya waktu untuk anak, teman, dan istri saya. Saya main voli, berenang 3 kilometer setiap hari, dan berlari 15 kilometer sehari. Anda tahu, semua mudah jika Anda berbohong."
Maksud saya, ya ada referendum. Kami melihat referendumnya. Apa yang terjadi adalah mereka ambil orang-orang di pesisir, Sevastopol dan Simferopol, yang mayoritas, bisa saya katakan, pro-Rusia. Orang-orang itu datang untuk pemungutan suara, mereka memilih untuk meninggalkan Ukraina.
Tapi di tempat-tempat lain yang kami ketahui, seperti orang-orang sebut, "Jika kalian memilih Rusia, kalian mendapatkan uang, kentang, bubur. Tetapi jika tidak, kalian harus pergi dari Krimea karena kami akan mengingat kalian dan kalian akan sulit."
Kami menyebutnya referendum di bawah senjata. Itu sama seperti referendum atau pemilihan di Donbass, ketika pasukan berseragam hijau dengan senjata dan mengatakan, "Jangan coba-coba untuk memilih lawan." Kemudian mereka memberikan hak suara. Sebelum mereka memasukkannya ke box, mereka harus menunjukkan terlebih dulu.
Itu didokumentasikan, ada video dan semuanya. Ketika itu, mereka tidak begitu paham tentang itu, jadi tidak ada yang peduli. Mereka kemudian mabuk kemenangan, mengambil alih Krimea.
Ini pertanyaan sederhana, apa arti warna pada bendera Ukraina?Anda ingin jawaban filosofis atau ilmiah?
Keduanya...Jawaban filosofis, biru artinya langit dan perdamaian, kuning adalah kebun gandum. Itu artinya. Jadi pekerjaan yang damai dan langit yang damai. Ukraina adalah pemasok biji-bijian untuk seluruh Eropa di abad ke-19 abad ke-20.
Jawaban ilmiah lebih kompleks karena sampai saat ini tidak ada yang tahu. Tapi warna-warna dan trisula yang menjadi simbol kami, mereka muncul sejak 1.000 atau 500 tahun yang lalu. Artinya warna Viking, orang-orang utara datang ke selatan. Ketika itu, raja dari utara datang atas undangan, "Kami tidak bisa memerintah, datanglah dan atur kami, karena kami tidak bisa terus bertempur."
Bendera Swedia juga memiliki warna yang sama tapi berbeda. Kemudian trisula itu awalnya dari coin era Rus Kiev, seperti tanduk yang menjadi simbol partai penguasa di Indonesia, yang merupakan simbol Viking yang berarti kuat. Kemudian muncul satu tanduk lagi.
Ini sesuatu yang saya baca, dan mungkin ini kebenarannya. Tapi ada banyak legenda dan cerita, jadi tidak 100 persen bisa dipercaya.
Tapi jika Anda melihatnya, ini sangat unik. Saya sangat menyukainya, karena sangat sederhana, tidak ada yang perlu ditambahkan atau dikurangi. Tidak seperti lambang Rusia yang memiliki elang dengan dua mahkota tanpa arti.
BERITA TERKAIT: