Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

DUBES UKRAINA VASYL HAMIANIN

Mitos Kami Sama dengan Rusia Bagus untuk Komunis Uni Soviet

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-5'>TEGUH SANTOSA</a>
OLEH: TEGUH SANTOSA
  • Jumat, 18 Februari 2022, 12:00 WIB
Mitos Kami Sama dengan Rusia Bagus untuk Komunis Uni Soviet
Dubes Ukraina Vasyl Hamianin
SEPERTI delapan tahun lalu, Rusia kembali menekan Ukraina. Sejak beberapa waktu belakangan ini Rusia mengkonsentrasikan pasukannya di tiga titik. Di perbatasan dengan Donesk dan Luhansk serta di perbatasan Ukraina dengan Belarusia.

Di wilayah Donbass, Rusia berdalih hadir untuk melindungi kelompok etnis Rusia yang berada di kedua wilayah milik Ukraina itu. Dukungan Rusia terhadap kelompok separatis di kedua wilayah milik Ukraina sudah diperlihatkan sejak 2014 lalu, bersamaan dengan dukungan Rusia terhadap Krimea.

Perjalanan sejarah ratusan bahkan ribuan tahun telah membuat kawasan ini dipenuhi dengan berbagai narasi. Beberapa narasi besar terakhir adalah buah dari pengalaman hidup bersama Republik Sosialis Soviet Ukraina dan Republik Sosialis Soviet Rusia di bawah bendera Uni Soviet, sampai Uni Soviet bubar di akhir Desember 1991.

Tanda-tanda kehancuran Uni Soviet yang mengakhiri Perang Dingin telah terlihat sejak beberapa tahun sebelumnya. Setidaknya sejak Mikhail Gorbachev berusaha melakukan paket reformasi yang dikenal dunia sebagai glasnost dan perestroika. Keterbukaan dan restrukturisasi. Kebijakan ini menjadi semacam pembuka kotak pandora.

Januari 1990, warga Republik Sosialis Soviet Ukraina di kota-kota seperti Kiev dan Lviv mulai berani berkumpul menyuarakan keinginan mereka meninggalkan Uni Soviet. Mereka mengenang Traktar Penyatuan yang ditandatangani pada tanggal 22 Januari 1919 oleh Republik Rakyat Ukraina dan Republik Rakyat Ukraina Barat Lapangan St. Sophia di pusat Kiev.

Traktat Penyatuan ini dipandang sebagai pondasi dari Republik Ukraina modern. Perjalanan menuju Ukraina yang merdeka memang tidak mudah. Setelah Traktat Penyatuan ditandatangani kelompok nasionalis Ukraina harus berhadapan dengan berbagai kekuatan di kawasan yang ingin mendapatkan tanah Ukraina, seperti Uni Soviet dan Polandia. Dalam Perjanjian Riga di bulan Maret 1921, Polandia mendapatkan Polandia barat dan sebagai imbalannya mengakui kemerdekaan Ukraina di timur sebagai Republik Sosialis Soviet Ukraina di bawah payung Uni Soviet.

Ukraina barat dan Ukraina timur kembali bersatu setelah pada 1939, Uni Soviet dan Nazi Jerman setuju membagi dua wilayah Polandia.

Menjelang kehancuran Uni Soviet, pada 1 Agustus 1991, Republik Sosialis Soviet Ukraina menggelar referandum yang hasilnya, hampir 100 persen, dimenangkan oleh kelompok yang ingin meninggalkan Uni Soviet dan membentuk negara yang berdaulat. Di pekan pertama Desember tahun itu, Ukraina akhirnya meninggakan Uni Soviet yang tak lama kemudian benar-benar dinyatakan bubar.

Ketika ditemui di kantornya di kawasan Epicentrum, Jakarta Selatan, Duta Besar Republik Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin menjelaskan sedikit mengenai perjalanan perjuangan negaranya merebut kemerdekaan, dan hegemoni Rusia di kawasan.

Berikut petikannya:

Ukraina sedang jadi pembicaraan masyarakat dunia. Tetapi rasanya masyarakat Indonesia masih belum begitu memahami negara Anda. Pemahaman masyarakat Indonesia mengenai Ukraina masih sering tumpang tindih dengan Rusia. Bisa Anda jelaskan sedikit mengenai negara Anda?

Ukraina sangat menarik. Memang masih tidak banyak orang Indonesia yang mengetahui negara kami. Sama halnya orang Ukraina juga masih tidak banyak yang tahu  tentang Indonesia.

Saya akan memberikan sedikit informasi tentang Ukraina. Pertama, secara geografi, Ukraina adalah pusat dari Eropa. Ada wilayah Eropa yang merupakan bagian Rusia. Tapi pusat Eropa adalah di Ukraina. Ukraina merupakan negara terbesar di Eropa, lebih besar dari Prancis, Jerman, atau Inggris. Mengingat Rusia adalah negara Eurasia, jadi negara asli Eropa yang terbesar adalah Ukraina.

Di utara dan timur kami berbatasan dengan Federasi Rusia dan Belarusia, keduanya bekas negara Soviet. Kemudian di barat kami berbatasan dengan Polandia, Slovakia, Rumania, Hungaria. Serta Moldova di tenggara. Sementara dari selatan, di seberang Laut Hitam, kami berbatasan dengan Turki, Bulgaria, dan Georgia. Menurut saya, ini adalah posisi geografis yang bagus.

Bagaimana kita dapat membedakan orang Ukraina, dengan Rusia dan juga Belarusia?

Ini adalah cerita yang panjang, tapi akan saya coba sederhanakan. Jika Anda melihat peta, sebagian besar Ukraina adalah dataran rendah, tidak banyak pegunungan. Di barat kami memiliki Pegunungan Karpatia, di selatan ada pegunungan Krimea, sementara sisanya adalah dataran rendah. Jadi Ukraina memiliki tanah yanng bagus, dengan banyak sungai, danau, dan hutan. Baik untuk agrikultur, baik untuk kehidupan. Cuacanya juga bagus.

Hal itu membuat selama ratusan hingga ribuan tahun, ada puluhan hingga ratusan bangsa yang melintasi tanah ini. Bisa saya katakan, Ukraina seperti "melting pot" dari berbagai budaya yang berdatangan sekitar 6.000 tahun yang lalu.

Kami memiliki peradaban Trypillia yang sangat maju, mereka membangun rumah seperti di era modern ini, bahkan di antaranya memiliki dua tingkat. Mereka memiliki kota besar yang sangat indah. Peradaban ini menyebar ke wilayah timur Eropa, seperti Rumania. Di sana masih ada sisa-sisa dari peradaban 6.000 tahun yang lalu itu.

Kemudian Bangsa Slavia datang, diikuti Skithia, Volhinia, dan para pengembara lainnya melintasi daerah ini (Ukraina). Jadi, orang-orang tinggal di sana, bertempur, kemudian melebur, dan bertempur lagi, melebur lagi. Ukraina selalu mendapatkan serangan dari utara, karena di sana lah suku-suku "liar" tinggal, seperti Karelia, dari Finlandia, dan sekitarnya.

Kami selalu mendapatkan serangan di stepa atau yang kami sebut dataran kosong, tidak ada hutan, tidak ada pohon, yang berada di selatan dari para pengembara. Serangan juga muncul dari timur, ketika orang-orang Mongolia datang pada abad ke-13, dan sangat menghancurkan. Kami juga punya persoalan dari Barat karena bangsa Eropa, seperti Kekaisaran Romawi.

Ukraina adalah melting pot dan arena pertarungan untuk bangsa-bangsa ini. Jadi orang Ukraina asli adalah kombinasi bangsa Slavia yang merupakan suku lokal, dengan semua bangsa yang ada di sekitar.

Jadi, jika Anda bertanya kecantikan asli perempuan Ukraina seperti apa, semua orang di Ukraina akan mengatakan, seperti di dalam lagu-lagu rakyat, bahwa perempuan Ukraina memiliki rambut hitam dan mata hitam. Bukan mata biru dengan rambut pirang (blonde).

Sementara orang Rusia sangat berbeda karena mereka memiliki lebih banyak darah Finlandia, Karelia, dan condong ke Asia, bukan dari Slavia. Itulah alasan mereka memiliki mata yang biru, wajah yang lebih datar, dan rambut blonde atau kekuningan.

Faktanya, kami sangat berbeda. Ini hasil dari riset yang dilakukan sejak lama, dan diperkuat dengan tes genetik. Orang Ukraina (secara genetik) lebih dekat dengan suku Slovenia, Slovaria, Polandia, bahkan Lithuania, dan Belarus bagian selatan, baru ke Rusia.

Adalah salah satu mitos yang dibuat oleh Uni Soviet untuk membuai orang-orang Slavia, bahwa bangsa Slavia itu adalah Rusia, Ukraina, dan Belarus. Nyatanya tidak.

Bahkan untuk bahasa, Ukraina memiliki bahasa terdekat dengan Belarusia dan Polandia, kemudian Slovenia, lalu Rusia. Jadi Rusia sangat jauh.

(Bahasa Ukraina) lebih tua dari Rusia. Kami masih menggunakan banyak kata yang saya pikir di antara bahasa-bahasa Slavia lainnya lebih tua. Bahasa paling dekat dengan bahasa ibu (lingua franca) kami seperti Bulgaria, Serbia, dan sejenisnya. Mereka masih menggunakan kata-kata yang sudah ratusan tahun lalu tidak kami gunakan. Kami pernah menggunakan kata-kata tersebut, kami memahaminya, tapi kami tidak menggunakannya lagi dalam kehidupan sehari-hari saat ini.

Informasi dari buku dan media selalu disebutkan bahwa Ukraina lebih dekat dengan Rusia. Bagaimana menurut Anda?

Itu adalah mitos yang dibuat oleh Uni Soviet karena mitos itu baik untuk komunis (era Uni Soviet).

Bisa Anda jelaskan proses Ukraina bergabung dengan Uni Soviet?

Ukraina tidak pernah bergabung dengan Uni Soviet. Tidak pernah.

Karena pada 1918-1920, Ukraina diokupasi oleh pasukan komunis, Bolshevik, atau disebut Tentara Merah. Kami melawan sekuat tenaga, kami memiliki satu pasukan, kemudian dua pasukan.Kami memiliki pasukan gerilya di seluruh negeri. Kami hanya mencoba melawan.

Namun ketika itu, pasukan-pasukan ini, termasuk pasukan gerilya dan tentara, sulit bersatu dalam satu kekuatan. Hal itu membuat mereka gugur satu per satu, dan kemudian Ukraina diokupasi. Dalam hal ini, saya membicarakan Ukraina bagian timur. Di samping, pada waktu itu ada ancaman lain, yaitu Tentara Putih yang pro monarki. Mereka semua berusaha untuk mengokupasi Ukraina.

Itu sangat buruk, sangat kompleks, sangat sulit, dan kami tidak bertahan dalam pertempuran ini. Ketika itu, bagian barat Ukraina dikuasai oleh Kerajaan Austria-Hungaria, sebagian oleh Polandia, dan sebagian Rumania.

Kondisi ini bertahan hingga Agustus 1939, ketika dalam sebuah perjanjian Joseph Stalin dan Adolf Hitler sepakat untuk membagi Polandia. Jadi Ukraina terpaksa untuk masuk Uni Soviet pada 1939, persis ketika Perang Dunia Kedua dimulai.

Meski begitu, pasukan perlawanan tetap berjuang melawan tentara Uni Soviet hingga, saya pikir, pada 1955 atau 1956, lama setelah Perang Dunia Kedua berakhir.

Setelah 1955 atau 1956, Ukraina sepenuhnya bersama Uni Soviet?

Ya. Ketika pejuang terakhir, tentara terakhir gugur, dan perlawanan berhenti. Tetapi orang-orang Ukraina masih mengingatnya hingga saat ini.

Apakah Ukraina menikmati periode di bawah Uni Soviet?

Sejujurnya sangat mudah untuk menjawab pertanyaan ini. Ketika itu saya lebih muda, lebih sehat, dan saya tidak mengetahui apa pun apa yang terjadi di luar sana. Yang diberitahu kepada kami hanya tentang kapitalisme, imperialisme, perbudakan, rasisme, dan segala hal buruk lainnya ada di sana, di Amerika Serikat, Inggris, dan Eropa. Sedangkan segala hal yang baik ada di sini, di Uni Soviet.

Pertama kali saya melihat warga asing adalah ketika saya berusia 16 tahun. Karena tempat tinggal saya sangat tertutup untuk warga asing. Mereka dilarang.

Apakah di Kiev?

Bukan. Saya tinggal di Dnipro, wilayah timur. Di sana tidak ada apa-apa kecuali industri militer. Semua rudal dan berbagai jenis persenjataan lainnya diproduksi di kota kelahiran saya. Jadi tentu saja, warga asing dilarang datang ke kota itu. Sehingga saya tidak menemukan orang satu pun.

Itu hal pertama. Hal kedua, ketika itu  Anda tidak bisa membeli pakaian, karena di sana tidak ada pakaian, khususnya pakaian bagus. Anda harus berkeliling, mencari bantuan untuk membeli kaos, celana, atau sepatu yang bagus.

Anda tidak bisa membeli makanan, karena tidak ada toko makanan di sana. Anda harus pergi ke gudang (untuk mendapatkan makanan). Kemudian Anda harus membayar tiga kali lipat lebih banyak untuk membeli makanan yang enak.

Untuk satu kotak cokelat Tahun Baru, Anda harus mengantre selama 30 jam, siang dan malam, Anda tidur dan menunggu hingga toko dibuka dan mereka memberikan satu kotak cokelat.

Saya ingat harus mengantre empat atau lima jam hanya untuk roti. Hal yang sama juga dilakukan jika Anda ingin susu, mentega, atau apapun.

Anda  tidak bisa membeli apapun di Uni Soviet. Bahkan untuk TV dengan kualitas yang buruk sekali pun, tidak bisa. Anda tetap harus mengantre, memesan, dan membayar. Tidak bisa untuk furnitur, kulkas, mesin cuci. Tidak ada.

Apakah yang terjadi adalah kemiskinan total?

Itu bukan kemiskinan, tapi defisit. Semuanya kekurangan. Kesan lainnya adalah propaganda besar-besaran. Setiap hari, sejak berusia 6 atau 7 tahun, kami pergi ke sekolah, mendengarkan berita-berita politik bahwa beberapa negara komunis ditekan oleh negara lain (blok Barat). Itulah alasan kami mendukung Nikaragua, Angola, dan perang di Afghanistan karena mereka komunis. Jadi semua orang yang bukan komunis itu buruk, musuh, dan harus mati. Itu yang kami dengar setiap hari.

Kapan Anda lahir?

Tahun 1971.

Jadi Anda berusia 20 tahun pada 1991?

Iya, ketika Uni Soviet hancur saya berusia 20 tahun.

Ketika itu Anda seorang mahasiswa?

Ya. Saya menyelesaikan ujian (SMA) pada 1990, kemudian saya pindah ke Kiev yang masih bagian Soviet, dan 1991 itu (kehancuran Uno Soviet) terjadi. Saya ingat semuanya.

Satu lagi, sebuah guyonan favorit Presiden (Ronald) Reagan dari Amerika Serikat. Guyonan ini sangat terkenal disampaikan pada Mikhail Gorbachev. Saya coba untuk memperagakannya.

Ada seorang lelaki datang ke bank dan berkata kepada petugas bank, "Berapa banyak uang yang saya miliki? Saya sudah memesan mobil, dan dalam waktu lima tahun saya akan kembali dan mengambil uang untuk membayar mobil itu."

Petugas bank berkata, "Baik, kami tunggu."

Kemudian lelaki itu bertanya lagi, "Jam berapa kalian buka? Jam berapa saya bisa datang?"

Petugas bank menjawab, "Kapan saja."

"Tidak, jam berapa kalian buka?" tanya lelaki itu lagi.

"Jam 12. Mengapa Anda bertanya?" tanya petugas bank.

"Karena 5 tahun lagi, pada pukul 10 pagi, ada tukang ledeng yang memperbaiki saluran air saya," jawab lelaki itu.

Anda membutuhkan 5 tahun untuk memesan mobil dan mengantre untuk mendapatkan tukang ledeng.

Memang ada banyak guyonan tentang Uni Soviet.

Sekarang saya tidak bisa tertawa. Ketika itu mungkin lucu, tapi sekarang tidak, karena saya pikir, "Ya Tuhan, itu benar-benar waktu yang sangat sulit bagi orangtua saya."

Lalu, apa yang salah dengan Uni Soviet?

Yang salah adalah ideologinya. Ideologinya sangat-sangat salah, dan saya tidak pernah mendukungnya. Untungnya Ayah saya bukan seorang komunis. Beliau mengajari dan menjelaskan kepada saya mengapa dan apa yang terjadi pada negara ini (Uni Soviet). Berapa banyak orang yang meninggal.

Apakah Anda tahu cerita tentang kelaparan hebat di Ukraina? Itu terjadi pada 1932-1933. Ketika itu sebagian Ukraina sudah diokupasi oleh Uni Soviet. Pada saat itu, selama satu tahun, sekitar enam hingga delapan juta orang meninggal karena kelaparan di Ukraina. Tidak ada tahu angka yang pasti. Itu karena mereka tidak ingin bergabung dengan pertanian kolektif, mereka tidak ingin bergabung dengan partai, dan tidak mengikuti arahan partai. Kemudian mereka "dibunuh", karena semua yang mereka miliki, seperti gandum, jagung, biji-bijian, termasuk kentang direbut.

Itu adalah satu contoh yang dilakukan oleh Uni Soviet. Hal itu juga alasan hingga saat ini saya pribadi, dalam lubuk hati, menilai komunisme dan ideologi komunis merupakan kejahatan besar di dunia ini.

Tapi saat ini kita masih memiliki negara komunis, seperti China, Vietnam. Dan Anda pernah tinggal di China. Lalu apa perbedaan antara Uni Soviet dan negara-negara komunis saat ini?

Saya tidak begitu paham soal Vietnam, tapi saya bisa menjelaskan perbedaan (Uni Soviet) dengan China. Ideologi China adalah komunis, tapi realitanya lebih seperti liberal borjuasi. Kenyataannya lebih kapitalis.

Apa yang mereka lalukan? Mereka mencampurnya, mereka menyebutnya sosialisme dengan karakteristik China. Mereka tidak menyerahkan semuanya pada ideologi sosialisme. Sektor-sektor ekonomi, seperti perbankan dan sebagainya, tidak memperlihatkan hal itu (sosialisme).

Tentu di sana pembatasan, ada klan, ada Partai Komunis China yang berkuasa, ada beragai aturan, dan lain sebagainya. Kita semua memahami ini. Tetapi setelah Mao Zedong, terjadi perubahan dan kapitalisme liberal muncul perlahan.

Saya tidak dalam posisi  mengkritisi ideologi China hari ini. Saya merasa nyaman ketika (berada China) dari 2002 hingga 2010. Saya melihat sebuah negara berkembang dengan pesat ke arah yang benar. Jadi bisa dianggap bahwa ideologi (sosialisme di China) tidak mempengaruhi ekonomi.

Berbeda dengan di Uni Soviet yang sangat teratur. Anda memiliki ideologi komunisme, tidak ada yang lain. Sehingga tidak ada yang peduli pada rakyat. Sementara China peduli dengan rakyat.

Mereka (China) mengatakan, "Demokrasi kami berbeda dengan demokrasi yang diimpor dari Barat. Karena kami peduli pada rakyat. Kami mengeliminasi kemiskinan. Kami membiarkan mereka mendapatkan uang. Kami membiarkan mereka sejahtera. Kami membiarkan mereka sehat."

Di Uni Soviet, penguasa tidak peduli pada rakyat. Sampai sekarang keturunan Uni Soviet yaitu Rusia punya cerita yang sama. Ketika kami mengatakan, "Anda memulai perang di timur Ukraina, banyak rakyat Anda yang tewas, bagaimana Anda bisa menjelaskan itu kepada rakyat Anda?"

(Mereka mengatakan), "Kami negara besar, kami memiliki banyak perempuan. Kami akan memiliki lebih banyak anak-anak. Jadi tidak masalah."

Itu adalah formula dari era Stalin, (yang disampaikan pemimpin militer Uni Soviet) Georgy Zhukov selama Perang Dunia Kedua. Formula ini yang digunakan oleh Vladimir Putin saat ini.

Karena rakyat dianggap hanya sebatas properti negara?

Ya, tidak bernama, tidak berjiwa. Kemudian pergi begitu saja. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA