Ratusan orang dari perwakilan ormas di daerah Jawa Barat, seperti dari Cimahi, Garut, Sukabumi, Karawang dan lainnya tumpah ruah dalam acara ini.
Penanggung acara, Harri Mulyana menegaskan bahwa mayoritas yang hadir berpakaian sesuai ormas mereka, sementara ibu-ibu datang dengan pakaian yang indah.
Dalam acara ini, peserta juga tampak acungkan poster kritik terhadap penguasa. Bunyinya antara lain “Presiden Suka Berbohongâ€, “Negeri Tergadai Utangâ€, “TKA China di Sayangâ€, “Buruh RI di Buangâ€, dan “Pejabat dan Pengusaha Berbisnis di Balik Bencana Memeras Rakyatâ€.
“Ini menunjukan kepedulian mereka terhadap bangsa dan sesuai tema acara peringatan hari Pahlawan "Ibu Pertiwi Sedang Menangisâ€,†tegasnya kepada wartawan, sesaat lalu, Kamis (11/11).
Bertindak sebagai orator dalam acara ini Doktor Tri Erniyati, Ummi Fallah dan KH. Qohar Al Qudsy.
Qohar Al Qudsy dalam orasi menyampaikan kondisi bangsa saat ini dalam keadaan tidak baik-baik saja. Masyarakat perlu membangkitkan jiwa kepahlawanan meneladani nilai nilai kejuangan dan pengorbanan para pejuang dan patriot bangsa dalam segala upaya mereka memerdekakan bangsa dan negara dari segala bentuk belenggu penjajahan.
“Dalam kondisi ibu pertiwi sedang menangis, solusinya rakyat harus bersatu padu mengawasi dan mengkritisi secara terus menerus rezim ini, rakyat harus melawan kebijakan yang merugikan dan membahayakan negara,†tegasnya.
Setelah Longmarch dari Gedung Sate ke TMP Cikutra Bandung, Upacara di TMP Cikutra sesuai kesepakatan dengan pengelola TMP diikuti terbatas oleh 70 orang, wakil satu orang dari setiap ormas, sedangkan yang lain menunggu dipelataran luar TMP.
Dalam upacara di TMP Cikutra, mantan Kabais Letjen Purn. Yayat Sudrajat menjadi Inspektur Upacara.
BERITA TERKAIT: