Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno memberikan penghargaan atas kekompakan dan kerja Irjen Mohammad Iqbal Cs membebaskan lahan Pertamina Mandalika Internasional Street Circuit atau yang lebih dikenal Sirkuit Mandalika tanpa konflik dan juga tepat waktu.
Menurut Sandi, peyelesaiaan lahan tanpa adanya konflik ini memberi contoh nyata kualitas leadership kepemimpinan yang mengayomi dan merangkul.
“Kami ingin mengucapkan terima kasih, atas nama negara,†kata Sandi di Sirkuit Mandalika, Praya, Nusa Tenggara Barat, Jumat (5/11).
“Dan ini adalah proyek strategis yang banyak terkendala karena urusan lahan. Tapi bapak-bapak memberikan satu contoh kepemimpinan leadership, mengayomi, merangkul dan alhamdulillah ITDC Mandalika Internasional Sirkuit selesai tepat waktu," tambah Sandi.
Menurut mantan Wagub DKI Jakarta itu, sumbangsih Kapolda NTB dan jajaran sangat luar biasa dalam permasalahan ini. Menurut dia banyak manfaat dengan selesainya sirkuit yakni tepat waktu, tepat manfaat dan tepat sasaran.
"Harapan kita memberikan peluang membuka lapangan kerja sehingga ekonomi kita bankit, masyarakat bisa bangkit dan masyarkat bisa berjkegiatan di tengah-tengah pandemi. Dan mudah-mudahan kesejahteraan masyarakat di Lombok Tengah dan NTB meningkat," tandasnya.
Selain dari Memparekraf, penghargaan juga diberikan oleh Direktur Utama PT ITDC, Abdulbar M Mansor. Tanpa satgas percepatan penyelesaian lahan yang digagas Iqbal, sirkuit dan penyelenggara balap internasional World Superbike dan Motor GP tidak akan pernah terwujud.
Abdulbar mengakui peran Kapolda NTB bersama Satgas dan Forkopimda sangat vital. Pasalnya, kata dia Sirkuit Mandalika tidak akan pernah berdiri jika tidak ada peran mereka, yang melakukan pendekatan humanis sehingga penyelesaian lahan seluas 6,4 hektar yang dihuni 120 masyarakat bisa selesai tanpa ada ekses.
"Ini tak akan terjadi dengan lancar tanpa peran Forkopimda terutama pak Kapolda dan jajarannya termasuk satgas serta Forkopimda NTB," tandasnya.
Sementara itu, Irjen Mohammad Iqbal menyampaikan kepada Sandiaga bahwa sejak Juli 2020 melakukan pendekatan preemtif approach kepada masyarakat dan pesan dari negara bahwa jangan sampai ada tindak sosial yang tinggal.
"Alhamdulillah Insya Allah satu tetes darah pun tidak ada yang jatuh di sana," kata Iqbal.
Sebagai insiator pembentukan satgas, mantan Wakapolda Jawa Timur ini menuturkan sudah menjadi tugas bersama (TNI-Polri) menjamin keamanan untuk melindungi dan mengayomi. Dengan semangat itu bersama Danrem dan seluruh tim melakukan pendekatan humanis selama sembilan bulan tepatnya sejak Juni 2020 lalu.
"Alhamdulillah selesai tidak ada masalah. Pendekatan dari hati ke hati dengan pencerahan alhamdulillah selesai," tandas Iqbal.
Iqbal menegaskan seluruh masalah sudah selesai. Masalah pembayaran lahan sedang diselesaikan oleh negara dengan skema yang telah diatur. "Kalau ditanya perasaan saya dan pak Danrem bersyukur tetapi ini merupakan vitamin bagi saya, Pak Danrem dan seluruh tim,†pungkas Iqbal.
Selain Kapolda dan Danrem 162/Wira Bhakti, mereka yang mendapat pengargaan dari Menparekraf antara lain Kabid Propam Polda NTB Kombes Awan Hariono, Kapolres Lombok Tengah AKBP Esty Setyo Nugroho.
Kemudian Dandim Lombok Tengah Letkol I Putu Tangkas Wiratawan, Karoops Polda NTB, Kombes Imam Thobroni, Dirintelklam Polda Lampung Kombes Susilo Rahayu Irianto, Kabid Humas Polda NTB Kombes Artanto, Kasubdit 3 Ditreskrimsus Polda NTB Kompol Haris Dinzah, Kanit I Ditpamobvit AKP Joko Tamtomo.
Lalu Kasubbag Umum dan Humas Kanwil BPN NTB, M Shaleh Basyarah, Koordinator Pada Kejati NTB Agus Chandra, Kasi Pertimbangan Kejati Ihsan Asri, Kasi Pengamanan Pembangunan Strategis Dedy Delianto, Kabag Produk Hukum Kab/Ko se-NTB Aang Rizalsamroni, Kasubag Naskah Hukum Yuda Prawira dan Kasubag TU Ari Wahyuddin.
BERITA TERKAIT: