Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Taliban Klaim Sudah Penuhi Syarat untuk Dapat Pengakuan Internasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 31 Oktober 2021, 21:34 WIB
Taliban Klaim Sudah Penuhi Syarat untuk Dapat Pengakuan Internasional
Seorang militan berdiri di dekat bendera Taliban di Kabul/Net
rmol news logo Kelompok militan Taliban saat ini sedang berjuang untuk mendapat pengakuan internasional sebagai kepemimpinan yang sah di Afghanistan.

Pasalnya, setelah sekitar dua bulan berkuasa di Afghanstan, belum ada satu pun negara di dunia yang mengakui kepemimpinan mereka di Afghanistan.

Pemerintahan Taliban atau disebut juga Imarah Islam menegaskan bahwa hingga saat ini, mereka telah menyelesaikan semua syarat yang diperlukan untuk bisa mendapatkan pengakuan dari masyarakat internasional.

“Imarah Islam mengharapkan negara-negara regional dan dunia untuk terlibat dengan Afghanistan dan mengakui pemerintah saat ini di bawah kepemimpinan Imarah Islam,” kata Wakil Juru Bicara Imarah Islam Bilal Karimi.

"Oleh karena itu, Imarah Islam akan dapat secara bertanggung jawab terlibat dalam (menyelesaikan) masalah dan tantangan dengan dunia," sambungnya.

Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan internasional tersebut memang tidak semudah membalik telapak tangan. Terlebih, transisi kekuasaan yang terjadi di Afghanistan telah menjadi perhatian publik dunia, di mana Taliban merebut Kabul dari pemerintahan sah sebelumnya di bawah kepemimpinan Ashraf Ghani.

Sebelumnya, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Taliban harus memenuhi harapan masyarakat internasional untuk mendapatkan pengakuan.

“Taliban harus memenuhi harapan masyarakat internasional untuk pembentukan pemerintah inklusif berdasarkan etnis, melawan terorisme dan kebebasan warga negara,” kata Zakharova.

Sementara itu, sejumlah pengamat internasional menilai bahwa untuk mengatasi tantangan yang sedang berlangsung, Afghanistan perlu diakui oleh dunia.

“(Rakyat) membayar harga dari tidak diakuinya pemerintah Afghanistan. Inklusivitas dan pemerintahan partisipatif adalah keinginan semua warga Afghanistan,” kata seorang pengamat bernama Fazal Hadi Wazin, seperti dikabarkan TOLO News.

“Jika pemerintah tidak inklusif, itu akan kehilangan dukungan rakyat," sambungnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA