Kapolda Kaltim Irjen Herry Rudolf Nahak melalui Wakapolda Kaltim Brigjen Haryanto mengatakan bahwa Festival tersebut sebagai ajang penyaluran para kreator mural.
" Festival Mural diadakan pada tingkat Mabes Polri hingga tingkat daerah kami ada mengirimkan dua peserta untuk ikut di tingkat Mabes Polri untuk memperebutkan piala Kapolri,"ungkapnya saat membuka Festival Mural Polda Kaltim di kawasan Mall Gajiah Mada Balikpapan Sabtu (30/10)
Untuk peserta dalam Festival Mural memperebutkan piala Polda Kaltim diikuti oleh 16 peserta yang diikuti oleh peserta di wilayah Kaltim. "Tujuannya untuk menampung para masyarakat yang menyalurkan hobi mural supaya mereka tersalurkan agar tidak membuat lukisan di tempat yang mungkin dilarang,"paparnya.
Dia menjelaskan bahwa di tengah pandemi Covid-19 para perupa justru dapat menyalurkan hobi tersebut yang dapat nilai ekonomi.
“Seni mural dalam kondisi pandemi banyak kelebihan di seni mural ini banyak di Cafe yang membutuhkan keahlian para perupa atau mural ini termasuk di hotel tempat hiburan. Di kendaraan truk itu juga mural juga kan ada nilai ekonomis juga,"jelasnya.
Dikatakannya, bahwa dalam mural merupakan bentuk ekspresi dapat disalurkan baik kritik maupun pendapat dalam bentuk gambar.
“Bentuk sosialisasi Polisi tidak boleh anti kritik kita terima semua masukan saran, kita melihat kritik itu obat memang rasanya pahit tapi bisa menyembuhkan jadi kritik kita terima sebagai masukan agar Polri jauh lebih baik," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: