Kepala Staf Angkatan Laut Laksmana Yudo Margono menyampaikan adanya bahan bakar di permukaan laut tersebut diduga ABK KRI Nanggala membuang bahan bakar tersebut untuk meringankan kapak selam agar bisa melayang atau mengapung ke atas permukaan air.
“Harapannya untuk meringankan sehingga kondisi kapal bisa melayang,†ucap Yudo saat jumpa media, Kamis (22/4).
Selain itu, Yudo juga menduga kondisi tangki KRI Nanggala telah bocor sehingga bahan bakarnya keluar ke permukaan laut.
“Mungkin tangki retak, ada kebocoran,†katanya.
Meski sudah ada pertanda adanya bahan bakar yang mengapung di permiukaan laut, namun KSAL belum dapat memastikan di mana lokasi tempat jatuhnya atau tenggelamnya KRI Nanggala tersebut.
"Jadi sampai sekarang belum ada bukti otentik artinya belim terdeteksi di mana posisinya sehinngga belum kita isyaratkan untuk submiss,†tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.