ZA merupakan lone wolf (Srigala sendiri), istilah yang disematkan polisi bagi mereka yang memiliki pemahaman radikal dan sewaktu-waktu melakukan tindakan terorisme.
"Lone wolf itu inisiasi sendiri dan melakukannya sendiri," kata Rusdi kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (1/4).
Kendati tidak ada kaitan dengan jaringan teroris, Rusdi menegaskan, tim Densus tetap melakukan pendalaman apakah ada kelompok teroris di balik aksi nekat ZA menyerang Mabes Polri ini.
"Tentunya Densus tetap mendalami jika ada kelompok atau jaringan yang ada di balik aksi ZA kemarin. Densus masih mendalami
Rusdi mengatakan, ZA memiliki pehamaman ISIS yang dia dapat dari internet dan media sosial yang ada. Bagi seorang lone wolf, mendapat pehamanan materi terkait radikalisme dari internet sangat dimungkinkan.
"Sekarang ini kan internet luar biasa. Apapun dari internet dari media sosial semua bisa dia dapatkan. Kemungkinan, kalau lone wolf seperti ini mereka mendapatkannya sendiri. salah satunya melalui media internet melalui media sosial yang ada sekarang banyak sekali hal seperti itu," tandas Rusdi.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, dari hasil profiling yang dilakukan oleh Densus, ZA memiliki ideologi ISIS. Hal ini dibuktikan dengan beberapa postingan dan tulisan yang dia unggah di media sosialnya berkaitan erat dengan ISIS dan tindakan radikalis.
"Dibuktikan postingan yang bersangkutan di media soaial, yang bersangkutan memiliki akun IG yang baru dibuat 21 jam yang lalu. Dimana di dalamnya ada bendera ISIS,†ungkap Kapolri.
BERITA TERKAIT: