Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kapolda NTB Ajak Ulama NU Dan NW Doa Bersama Selesaikan Masalah Wujudkan Damai

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 06 Januari 2021, 22:32 WIB
Kapolda NTB Ajak Ulama NU Dan NW Doa Bersama Selesaikan Masalah Wujudkan Damai
Kapolda NTB bersama tokoh NU dan NW saat menggelar doa bersama dan silaturahmi/Ist
rmol news logo Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal mengundang para tokoh agama dari kedua ormas besar di NTB yakni Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Wathan (NU-NW) untuk duduk bersama berdoa sekaligus bersilaturahmi menyelesaikan persoalan dan mewujudkan perdamaian di 'Bumi Seribu Masjid'.

Doa bersama yang digelar di lapangan tenis Mapolda NTB itu bertemakan 'Ummat Bersatu, NTB Damai'. Dihadiri Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI A Rizal Ramdhani, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Ketua DPRD NTB Isvie Rupaeda dan sejumlah tokoh agama serta pemuda di NTB.

“Kami tidak bisa bekerja dengan maksimal apabila tidak dibantu oleh semua stakeholders dan semua elemen, sekaligus yang paling penting terutama adalah doa dan peran para ulama, para tuan guru,” ungkap Kapolda NTB, Irjen Mohammad Iqbal selaku penyelenggara doa bersama di lokasi, Rabu (6/1).

Iqbal menyampaikan ulama dan tokoh masyarakat merupakan kunci utama dalam setiap penyelesaian masalah. Tak dipungkiri, lanjut Irjen Iqbal, aparat TNI-Polri memerlukan bantuan peran para tokoh dalam melaksanakan tugas menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
 
Mantan Kadiv Humas Polri itu berharap silaturahmi dan doa bersama dapat menjadi momen seluruh peserta meneguhkan komitmen menjaga kedamaian di NTB. Irjen Iqbal tak memungkiri dinamika di tengah masyarakat tak terhindari, namun bila seluruh elemen bergandengan tangan maka permasalahan dapat teratasi dengan solusi.  
 
“Semoga dengan kita duduk bersama, bersilaturrahmi dan berdoa, semua permasalahan akan segera mendapatkan titik temu dan solusi. Amin,” harapnya.

Gelaran doa bersama dan silaturahmi ini juga dimanfaatkan untuk bertukar pandangan menyamakan persepsi soal polemik perubahan nama Bandara Internasional Lombok (BIL).

Sebab, polemik atas pergantian nama Bandara Internasional Lombok (BIL) menjadi Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) terus menggelinding beberapa pekan terakhir. Perubahan nama itu mulai menggiring dua ormas besar di NTB yakni, Nahdlatul Ulama dan Nahdlatul Wathan (NU-NW).

TGH Ma’rif Makmun Diranse yang merupakan tokoh NU menyampaikan dalam kesempatan itu bahwa Persoalan bandara jangan diributkan, sehingga membenturkan pemuka-pemuka atau pimpinan NU dan NW. Ia meminta semua pihak menempatkan kedamaian sebagai prioritas.
 
"Di antara kami ada hubungan emosional, ada hubungan silsilah keguruan, dan lain-lain. Karenanya, kami warga Nahdlatul Ulama meminta agar permasalahan nama bandara, jangan dikait-kaitkan dengan NU dan NW. Mari kita serahkan kepada pemerintah dan yang berwenang,” ujar Pimpinan Ponpes Manhalul Ma’arif Darek itu.
 
Sedangkan perwakilan organisasi Nahdlatul Wathan (NW) TGH. Yusuf Makmun mengatakan hidup pasti beriringan dengan masalah, termasuk soal pergantian nama bandara. Namun permasalahan tidak semestinya membuat antarmanusia bermusuhan dan menciptakan konflik sosial yang berkepanjangan.

"Perbedaan jangan menjadikan suatu masalah, karena sudah sewajarnya dalam hidup pasti ada masalah. Mari jadikan perbedaan menjadi sebuah kebersamaan. Soal nama bandara, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah,” tuturnya.
 
Gelaran doa bersama juga dihadiri Mustasyar PBNU yang juga Pengasuh Yayasan Ponpes Qamarul Huda Bagu TGH. Lalu Turmudzi Badruddin, Ketua MUI NTB, Prof. H. Syaiful Muslim, Ketua PWNU NTB Prof. Dr. TGH. Masnun Tahir, M.Ag., para tokoh agama dan masyarakat (togama) serta tokoh pemuda Lombok Tengah, para tokoh organisasi NW, dan para Pejabat Utama (PJU) Polda NTB. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA