Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono menjelaskan, metode penelitian dan skoring kategori kurang rawan ialah 01-33 rawan, 01-66 sangat rawan dan 01-100 sangat rawan.
"Penelitian ini menggunakan 5 dimensi, berupa dimensi penyelenggara, dimensi peserta, dimensi partisipasi masyarakat, dimensi potensi gangguan Kamtibmas dan dimensi ambang gangguan, terdiri dari 17 variabel dan 118 indikator," papar Awi kepada wartawan, Jumat (4/12).
Adapun hasil IPK tahap ke-3 yang dilakukan oleh Baintelkam bersama Badan Intelijen Negara (BIN) menunjukan, sembilan Provinsi yang menggelar Pilkada, kategori sangat rawan dan rawan nihil.
Sementara di tingkat Kota, terdapat ada 37 daerah dengan perincian sangat rawan nihil, rawan 3 dan kurang rawan 34. Dan tingkat kabupaten ada 224 daerah dengan perincian sangat rawan nihil, rawan 35, kurang rawan 189.
Dalam mengamankan jalanya Pilkada serentak pada 9 Desember 2020 yang akan datang, Polri telah mensiapkan 456.141 personel.
"khusus untuk pemungutan suara sebanyak 145.189 personel," jelas Awi.
Disamping itu, 3.100 personel Brimob Nusantara juga disiagakan untuk di BKO-kan alias disebar ke daerah-daerah untuk membantu pengamanan.
Seperti di Polda Jambi 400 personel, Polda Kepri 200 personel, Polda Kaltara 200 personel, Polda Sulsel 500 personel, Polda Sultra 300 personel, Polda Sulteng 400 personel, Polda Papua Barat 500 personel dan Polda Papua sebanyak 600 personel.
BERITA TERKAIT: