Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal menjelaskan, gagasan ini bertujuan untuk menstimulus kreativitas para paslon dalam berkampanye. Iqbal menekankan, ada banyak cara kampanye yang lebih sesuai dengan protokol kesehatan Covid-19.
“Mau tak mau harus dilakukan cara kreatif,†kata Kapolda NTB Irjen Mohammad Iqbal kepada wartawan, Rabu (30/9).
Karena, Iqbal mengingatkan, disaat pandemi Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksinya, kalau ada Paslon nekat memaksakan kampanye model lama dengan dasar kerumunan massa, bisa terkena sanksi dari teguran, adminitrasi hingga pidana.
’’Akan ada hadiah. Dan pemenang diumumkan seusai coblosan. Agar tidak ada nuansa politis dari lomba ini. Karena ini memang murni upaya kami bersama untuk mencegah terjadinya klaster baru,’’ imbau Iqbal.
Mantan Kadiv Humas itu menambahkan, yang menjadi dewan nantinya selain polisi, adalah perwakilan masyarakat, KPU, Bawaslu, dan TNI. Penilaian pemenang juga dipastikan objektif didasari sejumlah parameter.
Seperti dari sisi parameter terkait dengan protokol kesehatan. Seperti adakah ketersediaan satgas dalam tim pemenangan, kemudian efektivitas kampanye kreatif yang digelar, dan seberapa banyak upaya kampanye kreatif itu menghindarkan dari kerumunan massa.
’’Bentuknya bebas. Silakan, apa saja, asal tidak melanggar protokol dan ketentuan hukum yang berlaku,’’ tambahnya. ​Mau secara daring. Mau dengan model pemberian flyer visi-misi secara massif. Atau membuat rubrik tanya-jawab interaktif di media-media. Silakan saja. Kami tantang kreativitas tim sukses para paslon,’’ terangnya.
Anggota Bawaslu RI, Fritz Edward Siregar mengapresiasi langkah Polda NTB dalam menginisiasi lomba.
Fritz menilai, Polda NTB cukup proaktif dalam mengaplikasikan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) dan aturan lainnya.
"Secara tidak langsung agar mematuhi terkait dengan peraturan yang sudah ada dan melakukan inovatif. Karena ini lomba dalam satu sisi mengajak masyarakat dan paslon," kata Fritz.
Fritz memandang kegiatan tersebut merupakan bagian dari usaha negara dalam melaksanakan kampanye dengan aman sesuai protokol kesehatan Covid-19. Dia juga menyoroti tema Lomba Sehat yang berkepanjangan dari Sukses, Harmonis dan Transparan.
Ketua Bawaslu NTB M Khuwailid menambahkan, kegiatan ini sebuah iktikad baik untuk tercapainya pemilu yang aman dari penyebaran virus Covid-19.
Dia menganggap harus ada stimulus dari berbagai pihak untuk mengubah budaya kampanye tatap muka yang selama ini sudah mengakar.
Dia juga memprediksi lomba ini bisa menekan pertumbuhan Covid-19 di NTB.
"Kami menangkap spiritnya mestinya ke situ, dia harus berdampak pada pengurangan volume atau intensitas kampanye dalam bentuk tatap muka atau pertemuan terbatas," tegas Khuwalid.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: