Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Soal Protokol Kesehatan, Polri: Tidak Disiplin, Dapat Hancurkan Tatanan Hidup Baru

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Kamis, 27 Agustus 2020, 16:22 WIB
Soal Protokol Kesehatan, Polri: Tidak Disiplin, Dapat Hancurkan Tatanan Hidup Baru
adiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono/Net
rmol news logo Disiplin dengan protokol kesehatan guna memutus rantai penularan virus corona baru atau Covid-19 perlu ditegakan bersama.

Sehingga, harapan akan keberhasilan tatanan kehidupan baru (new normal) yang merupakan perubahan perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas normal berhasil.

Demikian yang disampaikan Kadiv Humas Polri, Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono saat menjadi pembicara webinar bertema “Masker? Save Our Live”, yang diselenggarakan di Hotel Grand Dhika, Jakarta Selatan, Kamis (27/8).

Merujuk penelitian yang disampaikan Ahmad Yurianto, jurubicara pemerintah untuk penanganan Covid-19, Argo mengingatkan, bahwa penularan Covid-19 banyak terjadi ketika seseorang tidak menggunakan masker di luar rumah.

“Kasus semacam ini tentunya menjadi peringatan bagi kita bahwa ketidakdisiplinan dapat merusak harapan dari tatanan kehidupan baru (new normal) yang dimaksudkan untuk menjaga produktivitas di tengah situasi pandemi,” tekan Argo.

Untuk itu, ia menyambut baik Instruksi Presiden (Inpres) No 6/2020 tentang Peningkatan Disiplin Dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Dan Pengendalian Covid-19.

Argo menilai, Inpres ini telah memberikan jaminan kepastian hukum dan memperkuat upaya pencegahan dan pengendalian Covid-19 di seluruh tanah air.
Argo mengingatkan, sejarah mencatat ketidakdisiplinan dapat meruntuhkan peradaban. Karenanya, ia mengajak semua pihak untuk disiplin dalam melaksanakan protokol kesehatan sebagai bentuk adaptasi memasuki tatanan kehidupan baru untuk keluar dari himpinan pandemik Covid 19.

“Dimulai hari ini, dimulai dengan menggunakan masker,” seru Argo.

Sementara itu, pembicara lain yakni Tommy Suryopratomo dalam kesempatan itu mengemukakan, saat ini semua negara berlomba menemukan vaksin Covid-19 karena dianggap sebagai obat mujarab penanganan virus corona.

Padahal, lanjut Tommy, penemuan vaksin bukan berarti akan membuat manusia terbebas dari Covid-19, tetapi hanya membuat daya tahan tubuh lebih meningkat.

Mengutip data penelitian, Tommy menyebutkan, pemakaian masker mampu menurunan penularan Covid-19 hingga 75 persen, sementara menjaga jarak memberikan risiko penularan hanya sampai 2 persen.

“Jadi cara paling efektif untuk menghindari Covid-19 adalah dengan merubah perilaku, menggunakan masker dan menjaga jarak,” tegas Tommy. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA