Rapid test dilakukan untuk mencegah penularan virus Covid-19. Warga tidak mampu dari wilayah Bidara Cina, Rawamangun, dan Kampung Melayu serta anggota Polri menjadi sasaran.
“
Rapid test ini untuk mendeteksi dini Covid-19 serta memperingati Hari Bhayangkara. AGP melakukan kerja sama dengan Polres Jakarta Timur agar dapat memutus mata rantai penularan Covid-19,†kata anggota tim dokter Rumah Sakit Lapangan (Rumkitlap) AGP, Mohammad Alexandria Putera di Jakarta Timur, Selasa (7/7).
Dokter Alex menyatakan, warga diajak untuk melakukan
rapid test untuk mengetahui apakah warga memiliki gejala reaktif terjangkit Covid-19.
Sebelum dilakukan
rapid test, warga bisa merasakan tidak ada gejala terserang virus Corona. Tujuannya agar warga terbebas dari serangan virus asal Kota Wuhan, China itu.
“Jangan takut ikut
rapid test. Ini pencegahan dini dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19," ajak Dokter Alex.
Kapolres Jakarta Timur Kombes Arie menuturkan,
rapid test ini bagian dari kegiatan HUT Bhayangkara yang sebelumnya telah mengadakan donor darah dan lain- lain.
Selain menyasar warga,
rapid test juga ditujukan para anggota TNI/Polri yang rentan tertular Covid-19 karena banyak berinteraksi dengan masyarakat.
"Saya saksikan warga sangat bersemangat mengikuti
rapid test. Apalagi mereka yang mau berpergian. Sampai sekarang tidak ada hasilnya yang reaktif. Jika ada langsung kita tangani," ungkapnya di lokasi
rapid test.
Hal senada diakui oleh warga Cipinang Jakarta, Irna yang mengikuti rapid test. Sambil memperlihatkan selembar surat hasil test, dia mengatakan kegiatan ini sangat berguna bagi warga untuk mengetahui dirinya terjangkit atau tidak virus Corona.
"Saya mau ke Surabaya dan surat keterangan ini sangat berguna. Saya tidak perlu bayar
rapid test lagi," pungkas.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: