Penembakan terjadi saat anggota sedang korve bersih-bersih tempat tinggal, pada Sabtu (11/1) pagi tadi.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom bahkan mengklaim serangan yang dipimpin langsung Egianus Kogoya itu menembak dua anggota Brimob. Tembakan disebut menyasar pos pengamanan anggota Brimob.
"Kemungkinan ada yang luka-luka, tetapi yang pasti adalah dua orang anggota Brimob berhasil kami tembak," aku Sebby dalam keterangannya.
Serangan ke aparat keamanan pemerintah itu bakal terus dilakukan untuk merebut kembali kemerdekaan Papua Barat. Egianus Kogoya melalui keterangan tertulis juga mengatakan hal yang sama. Ia mengklaim sejak 1 Desember 2019 hingga kini pasukannya telah mengepung kawasan Bandara Kenyam.
"Kami sudah mulai perang dan pasukan tentara pembebasan nasional Papua Barat masih lakukan perlawanan di Kenyam, Ibu Kota Kabupaten Nduga, Provinsi Papua," kata Egianus Kogoya.
"Kami tidak akan takut dengan serangan udara pasukan keamanan pemerintah kolonial Republik Indonesia. Kami akan terus lakukan perlawanan," tekad Kogoya.
Sebelumnya, Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw mengonfirmasi bahwa satu anggotanya terkena tembakan di bagian paha. Sesaat setelah penyerangan itu, korban Bharatu Luki lantas dilarikan ke Timika untuk beroleh perawatan. Polisi telah yakin, kelompok Kogoya yang melakukan penembakan itu. Terbukti kemudian sore tadi Kagoya mengakuinya.
Paulus berharap tokoh masyarakat dan agama di Papua turut mengambil bagian dengan melakukan pendekatan ke kelompok bersenjata untuk menghentikan aksi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: