Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

3 Baris Tuturmu

Kamis, 12 Desember 2019, 12:54 WIB
3 Baris Tuturmu
Ki Hadjar Dewantara/Net
SATU wajah yang terlintas di kala hidup dalam deru debu di jalan pendidikan yang begitu tebal.

Satu nama yang terukir di hati siapa saja,
yang memilih menyematkan kata Pendidik di jiwanya.

Satu sosok yang mengguncang dengan kalimat yang hidup di nurani walau sudah berpuluh tahun penuturnya tiada,
Ing ngarso sung tulodo (di depan memberi teladan atau contoh).
Ing madyo mbangun karso (di tengah memberikan semangat).
Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan).

Ki Hajar Dewantara,
Kalau boleh kami mengadu....
Setelah kini kami dewasa, banyak macam suara yang menyuruh melakukan ini itu, memandu tindakan dan komentar, suara- suara itu banyak mengambil peran. Nurani kami tak selalu bersuara sama dengan suruhan dan komentar itu, sehingga bising dengan simfoni tak senada.

Hati kami seringkali memandu tindakan ke arah yang tak sama, namun pemeran itu begitu mengikat.

Maka suaramulah yang membuat kami terbangun di malam hari, berbincang dengan nurani, berdiskusi dengan akal pikiran, sampai sulit untuk membungkam suaramu ini.

3 baris tuturmu terlanjur bersemayam di dalam pikiran, tak sanggup dan tak ingin kami membuatnya pergi. Bertahun sudah 3 kalimat itu membantu kami untuk terus menjaga bara semangat, kuat berdiri melakukan yang terbaik untuk melakukan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak negeri ini.

Bapak kami, Ki Hajar Dewantara ...
Dalam hening malam kami, di mana kami hanya mau mendengarkan nurani kami yang tenang dan damai, tuturmu bergaung menyusup lebih dalam ke pikiran kami, mengelus lembut jiwa dan ruh kami, jiwa yang sadar akan hakikat penciptaan diri lantas memanggil ingatan pada suara yang kami begitu kenal ...

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk".

Ya, kami adalah bagian dari para penyeru jiwa, yang melaksanakan tugas amanat demi bangsa, walau harus menyelaraskan diri dengan tata cara manusia dalam menjalani kehidupan kekinian.
Kami akan terus berjuang, bergerak hingga petunjuk-Nya sampai, menggugah kesadaran pada anak negeri ini, anak pertiwi yang akan memakmurkan bumi.

Wahai Bapak Pendidikan ...
Kami akan terus bersemangat menjaga agar ruh Taman-Taman Siswa terus hidup di dalam tempat- tempat anak negeri menuntut ilmu.  
Taman ilmu di mana anak didik diajarkan berkasih sayang pada Ibu Pertiwi ini dan  berkarakter serta tegas menolak bentuk penjajahan hak dasar manusia yang bernama mengambil hak orang lain, keserakahan, dan perilaku kesewenang-wenangan.  

Kami akan melakukannya dengan cara yang hikmah, semoga cahaya Tuhan terus memandu kami menerangi negeri dengan cahaya ilmu.

Tolonglah kami Tuhan sebelum ajal menjemput, maka mudahkan kami membangun getaran perubahan dan memancarkan energi pendidikan ini. rmol news logo article

Kamis, 12 Desember 2019
Azmi Syahputra & Ita D Awan

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA