padamu rupanya semata titik
Tak bunyi baris hiperbolaku
digores sunyi garis polamu
Kelam kalam leleh sempurna
dalam malam lilin sederhana
Alinea lupa mengurai hening
o betapa lena dibelai canting
Kian kau umbar cahaya benang
Semakin terbakar daya bayang
Kata-kata durhakai janji
tiba-tiba mendustai imaji
Masihkah pantas aku berkain
dengan majas dan lain-lain
Baru kuikat sebait dua diksi
kau sudah kuliti serat berisi
Permisi, permisi
apakah kau puisi.
Ramon Damora.
BERITA TERKAIT: